medcom.id, Surabaya: Sehari setelah dipindahkan ke ruang perawatan anak, kondisi bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Jember Jawa Timur, Syahrina dan Syahrini, berangsur membaik. Asupan gizi dari susu formula juga meningkat, sehingga berat badan bayi bertambah.
Meski demikian, ruangan bayi kembar siam tetap steril dari para pengunjung lainnya. Bayi kembar siam Syahrina Alfidi Wijaya Ramadhani dan Syahrini Alfidi Wijaya Ramadhani, ini mengalami thorako abdominophagus yakni kembar siam yang dempet mulai perut hingga dada.
Saat dirujuk pertama kali ke RSUD dokter Soetomo, Surabaya, pada 18 Juli 2014, masing-masing bayi memiliki bobot 3 kilogram dan panjang 50 centimeter. Bayi perempuan dari pasangan Pita Sriwijaya dan Ali Sodikin, ini memiliki organ dalam yang menyatu, seperti jantung dan lever. Sedangkan usus bayi kembar siam ini terpisah.
Selain itu, posisi leher kedua bayi melengkung ke belakang, sehingga dapat mengakibatkan bayi susah bernapas. Namun setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, bayi yang lahir pada 12 Juli 2014 ini kondisinya berangsur membaik. Pada hari ini, Rabu (26/11/2014), berat badannya terpantau mencapai 5,7 Kg.
Berbeda pada saat berada di ruang ICU RSUD dokter Soetomo, tumbuh kembang bayi ini tergolong lambat dengan berat badan kurang dari 5 Kg, asupan gizi dari susu formula kini juga meningkat. Sedangkan saturasi oksigen untuk Syahrini 85 persen dan Syahrina 83 persen.
medcom.id, Surabaya: Sehari setelah dipindahkan ke ruang perawatan anak, kondisi bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Jember Jawa Timur, Syahrina dan Syahrini, berangsur membaik. Asupan gizi dari susu formula juga meningkat, sehingga berat badan bayi bertambah.
Meski demikian, ruangan bayi kembar siam tetap steril dari para pengunjung lainnya. Bayi kembar siam Syahrina Alfidi Wijaya Ramadhani dan Syahrini Alfidi Wijaya Ramadhani, ini mengalami
thorako abdominophagus yakni kembar siam yang dempet mulai perut hingga dada.
Saat dirujuk pertama kali ke RSUD dokter Soetomo, Surabaya, pada 18 Juli 2014, masing-masing bayi memiliki bobot 3 kilogram dan panjang 50 centimeter. Bayi perempuan dari pasangan Pita Sriwijaya dan Ali Sodikin, ini memiliki organ dalam yang menyatu, seperti jantung dan lever. Sedangkan usus bayi kembar siam ini terpisah.
Selain itu, posisi leher kedua bayi melengkung ke belakang, sehingga dapat mengakibatkan bayi susah bernapas. Namun setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, bayi yang lahir pada 12 Juli 2014 ini kondisinya berangsur membaik. Pada hari ini, Rabu (26/11/2014), berat badannya terpantau mencapai 5,7 Kg.
Berbeda pada saat berada di ruang ICU RSUD dokter Soetomo, tumbuh kembang bayi ini tergolong lambat dengan berat badan kurang dari 5 Kg, asupan gizi dari susu formula kini juga meningkat. Sedangkan saturasi oksigen untuk Syahrini 85 persen dan Syahrina 83 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)