medcom.id, DI Yogyakarta: Nikah massal digelar di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (28/3/2015). Uniknya, nikah massal berjudul 'Nikah Bareng Jogja Istimewa' ini dilakukan di atas traktor di tengah sawah yang kering. Orang-orangan sawah pun tampak seperti saksi dalam nikah massal ini.
Salah satu pasangan nikah massal ini adalah Daniarti-Rivan Setiawan, warga Desa Ngestiharjo, Bantul. Daniarti mengenakan pakaian pengantin adat Jawa berwarna kuning lengkap dengan sanggul. Sebelum melangsungkan ijab kabul, calon pengantin ini diarak menggunakan traktor diiringi marching band dari Taman Kanak-Kanak LKMD Pager Gunung Sitimulyo dan barongsai.
Seolah tak peduli dengan terik matahari, Daniarti tetap tersenyum simpul saat ijab kabul digelar di atas traktor sawah. Rivan pun tak kalah semangat. Dengan suara lantang, pemuda itu mengucapkan kabul pernikahannya dengan lancar.
"Sah?," tanya penghulu. Kemudian para saksi langsung menjawab 'Sah.' Suasana pun dimeriahkan dengan suara kerbau dan tiupan angin yang menggerakkan orang-orangan sawah.
Seketika air mata Daniarti menetes di pipi tanda haru pernikahannya berlangsung lancar. Sesekali ia usap air mata bahagia menggunakan tisu.
"Saya Bahagia. Akhirnya kami resmi menjadi suami istri. Saya sudah pacaran 8 tahun dengan dia," ujar Daniarti kepada Metrotvnews.com.
Daniarti mengaku telah lama hendak menikah dengan Rivan. Ia mengaku terbantu dengan acara nikah gratis ini. "Akhir tahun rencana menikahnya, tapi dipercepat karena ada acara ini. Biar mudah mengurus surat-suratnya. Lagian acaranya gratis, saya jadi terbantu," tutur wanita berusia 32 tahun ini.
Selain Daniarti dan Rivan, 10 pasangan pengantin lainnya sudah antre hendak mengesahkan pernikahan melalui ijab kabul di atas traktor itu. Warga pun ramai berdatangan untuk menyaksikan nikah bareng yang unik ini.
Ketua Panitia Nikah Bareng Jogja Istimewa, RM Ryan Budi Nuryanto mengatakan pihaknya sengaja mengadakan pernikahan di atas traktor di tengah sawah. Tujuannya menciptakan keluarga dan generasi penerus yang cinta bumi.
"Nikah bareng ini kami adakan di sawah untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh 22 April besok. Semoga mereka jadi keluarga yang cinta bumi. Sehingga kelestarian bumi tetap terjaga," kata Ryan.
Acara nikah bareng ini ditutup dengan pelepasan balon dan burung merpati sebagai simbol kesetiaan dan kehidupan yang indah.
medcom.id, DI Yogyakarta: Nikah massal digelar di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (28/3/2015). Uniknya, nikah massal berjudul 'Nikah Bareng Jogja Istimewa' ini dilakukan di atas traktor di tengah sawah yang kering. Orang-orangan sawah pun tampak seperti saksi dalam nikah massal ini.
Salah satu pasangan nikah massal ini adalah Daniarti-Rivan Setiawan, warga Desa Ngestiharjo, Bantul. Daniarti mengenakan pakaian pengantin adat Jawa berwarna kuning lengkap dengan sanggul. Sebelum melangsungkan ijab kabul, calon pengantin ini diarak menggunakan traktor diiringi marching band dari Taman Kanak-Kanak LKMD Pager Gunung Sitimulyo dan barongsai.
Seolah tak peduli dengan terik matahari, Daniarti tetap tersenyum simpul saat ijab kabul digelar di atas traktor sawah. Rivan pun tak kalah semangat. Dengan suara lantang, pemuda itu mengucapkan kabul pernikahannya dengan lancar.
"Sah?," tanya penghulu. Kemudian para saksi langsung menjawab 'Sah.' Suasana pun dimeriahkan dengan suara kerbau dan tiupan angin yang menggerakkan orang-orangan sawah.
Seketika air mata Daniarti menetes di pipi tanda haru pernikahannya berlangsung lancar. Sesekali ia usap air mata bahagia menggunakan tisu.
"Saya Bahagia. Akhirnya kami resmi menjadi suami istri. Saya sudah pacaran 8 tahun dengan dia," ujar Daniarti kepada Metrotvnews.com.
Daniarti mengaku telah lama hendak menikah dengan Rivan. Ia mengaku terbantu dengan acara nikah gratis ini. "Akhir tahun rencana menikahnya, tapi dipercepat karena ada acara ini. Biar mudah mengurus surat-suratnya. Lagian acaranya gratis, saya jadi terbantu," tutur wanita berusia 32 tahun ini.
Selain Daniarti dan Rivan, 10 pasangan pengantin lainnya sudah antre hendak mengesahkan pernikahan melalui ijab kabul di atas traktor itu. Warga pun ramai berdatangan untuk menyaksikan nikah bareng yang unik ini.
Ketua Panitia Nikah Bareng Jogja Istimewa, RM Ryan Budi Nuryanto mengatakan pihaknya sengaja mengadakan pernikahan di atas traktor di tengah sawah. Tujuannya menciptakan keluarga dan generasi penerus yang cinta bumi.
"Nikah bareng ini kami adakan di sawah untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh 22 April besok. Semoga mereka jadi keluarga yang cinta bumi. Sehingga kelestarian bumi tetap terjaga," kata Ryan.
Acara nikah bareng ini ditutup dengan pelepasan balon dan burung merpati sebagai simbol kesetiaan dan kehidupan yang indah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TTD)