medcom.id, Semarang: Perayaan Imlek datang dalam dua hari ini. Berkah Imlek sudah dirasakan oleh sejumlah pengrajin dan pedagang di berbagai daerah. Namun, tidak dengan petani buah naga di Semarang, Jawa Tengah.
Petani buah naga di kawasan Pantai Marina Semarang batal meraup untung karena gagal panen. Cuaca ekstrem yang terjadi di Semarang mengakibatkan tanaman buah naga rusak dan tidak mampu berbuah maksimal.
Akibat gagal panen ini, petani buah naga gagal meraup keuntungan menjelang perayaan imlek. Pesanan buah naga dari berbagai kota di Indonesia terpaksa ditolak karena minimnya persediaan buah naga.
Kemarau panjang yang terjadi pada akhir 2014, menjadikan tanaman buah naga kering bahkan mati karena kekurangan air. Sementara itu, curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada awal tahun ini. Hal itu membuat sebagian batang dan bunga tanaman buah naga yang tersisa, busuk. Tentunya kondisi tersebut mempengaruhi kualitas buah.
Salah satu pengelola perkebunan buah naga di wilayah itu, Ragil, mengatakan 12 ribu lebih tanaman buah naga di perkebunan seluas dua hektar tidak mampu berbuah maksimal.
"Sekarang hanya bisa memanen sekitar 15-20 kilogram setiap harinya. Padahal sebelumnya, bisa sampai sekitar 400-700 kilogram setiap hari," ujarnya, Selasa (17/2/2015).
Para petani buah naga pun terpaksa menolak banyak permintaan dari berbagai kota di Indonesia karena terbatasnya persediaan buah yang dihasilkan di perkebunan. Padahal, menjelang perayaan Imlek seperti saat ini, permintaan buah naga bakal terus meningkat untuk keperluan sesaji saat doa di klenteng.
medcom.id, Semarang: Perayaan Imlek datang dalam dua hari ini. Berkah Imlek sudah dirasakan oleh sejumlah pengrajin dan pedagang di berbagai daerah. Namun, tidak dengan petani buah naga di Semarang, Jawa Tengah.
Petani buah naga di kawasan Pantai Marina Semarang batal meraup untung karena gagal panen. Cuaca ekstrem yang terjadi di Semarang mengakibatkan tanaman buah naga rusak dan tidak mampu berbuah maksimal.
Akibat gagal panen ini, petani buah naga gagal meraup keuntungan menjelang perayaan imlek. Pesanan buah naga dari berbagai kota di Indonesia terpaksa ditolak karena minimnya persediaan buah naga.
Kemarau panjang yang terjadi pada akhir 2014, menjadikan tanaman buah naga kering bahkan mati karena kekurangan air. Sementara itu, curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada awal tahun ini. Hal itu membuat sebagian batang dan bunga tanaman buah naga yang tersisa, busuk. Tentunya kondisi tersebut mempengaruhi kualitas buah.
Salah satu pengelola perkebunan buah naga di wilayah itu, Ragil, mengatakan 12 ribu lebih tanaman buah naga di perkebunan seluas dua hektar tidak mampu berbuah maksimal.
"Sekarang hanya bisa memanen sekitar 15-20 kilogram setiap harinya. Padahal sebelumnya, bisa sampai sekitar 400-700 kilogram setiap hari," ujarnya, Selasa (17/2/2015).
Para petani buah naga pun terpaksa menolak banyak permintaan dari berbagai kota di Indonesia karena terbatasnya persediaan buah yang dihasilkan di perkebunan. Padahal, menjelang perayaan Imlek seperti saat ini, permintaan buah naga bakal terus meningkat untuk keperluan sesaji saat doa di klenteng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(BOB)