medcom.id, Denpasar: Ratusan orang yang bergabung dalam Laskar Bali menutup akses jalan menuju Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali. Aksi mereka membuat sidang praperadilan kasus kematian bocah berusia delapan tahun, Angeline, nyaris batal.
Mereka menutup akses lalu lintas di Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro, Senin 13 Juli. Mereka membawa berbagai spanduk yang berisi kecaman terhadap orang tua Angeline, Margriet C Megawe, dan pengacaranya.
Mereka menilai Margriet dan pengacaranya tak memperhatikan suasana kebatikan rakyat Bali terkait kasus kematian Angeline. Mereka pun mendukung Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie dan tim penyidik mengungkap misteri kasus tersebut.
Hingga berita ini dibuat, ratusan orang berbadan tegap dan berseragam hitam menutup akses menuju Kantor PN Denpasar. Mereka pun mengecam pengacara Margriet agar tak mencari ketenaran di Bali.
"Kami berharap para pengacara jangan sampai mencari ketenaran di Bali. Pembunuh jangan dibela, apalagi korbannya anak kecil," ujar Wayan Suartha, koordinator lapangan.
Sementara itu, beberapa perwakilan diizinkan memasuki Kantor PN Denpasar untuk mengikuti agenda sidang praperadilan. Pengamanan di PN Denpasar pun diperketat. Ratusan polisi berjaga-jaga mengantisipasi kericuhan dalam sidang.
medcom.id, Denpasar: Ratusan orang yang bergabung dalam Laskar Bali menutup akses jalan menuju Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali. Aksi mereka membuat sidang praperadilan kasus kematian bocah berusia delapan tahun, Angeline, nyaris batal.
Mereka menutup akses lalu lintas di Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro, Senin 13 Juli. Mereka membawa berbagai spanduk yang berisi kecaman terhadap orang tua Angeline, Margriet C Megawe, dan pengacaranya.
Mereka menilai Margriet dan pengacaranya tak memperhatikan suasana kebatikan rakyat Bali terkait kasus kematian Angeline. Mereka pun mendukung Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie dan tim penyidik mengungkap misteri kasus tersebut.
Hingga berita ini dibuat, ratusan orang berbadan tegap dan berseragam hitam menutup akses menuju Kantor PN Denpasar. Mereka pun mengecam pengacara Margriet agar tak mencari ketenaran di Bali.
"Kami berharap para pengacara jangan sampai mencari ketenaran di Bali. Pembunuh jangan dibela, apalagi korbannya anak kecil," ujar Wayan Suartha, koordinator lapangan.
Sementara itu, beberapa perwakilan diizinkan memasuki Kantor PN Denpasar untuk mengikuti agenda sidang praperadilan. Pengamanan di PN Denpasar pun diperketat. Ratusan polisi berjaga-jaga mengantisipasi kericuhan dalam sidang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)