Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyarankan Presiden Joko Widodo berhati-hati memilih menteri dalam pemerintahan jilid dua. Sosok yang belum bisa menyingkirkan ego kelompok tak boleh dipilih jadi menteri.
"Jangan memilih menteri untuk satu golongan atau satu partai dan kelompok saja. Bukan lagi saatnya bancaan politik," tegas Haedar di Kantor Pusat PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis 8 Agustus 2019.
Dia percaya Jokowi tidak akan salah pilih pembantunya. Apalagi, Haedar yakin Jokowi mampu mengarahkan para menterinya untuk lebih banyak berkontribusi ke masyarakat.
"Saya percaya jokowi bisa mengarahkan menterinya untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan kepetingan kelompok," kata dia.
Terkait isu Muhammadiyah mengajukan calon nama menteri, Haedar menegaskan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan dan tidak berhak untuk mengajukan nama kandidat menteri.
Namun, insan Muhammadiyah siap ditunjuk menjadi menteri karena memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bertakwa pada Tuhan.
Ia pun yakin menteri yang berasal dari Muhammadiyah akan menjadi pemimpin semua golongan. Tanpa terkecuali
"Insyaallah (tokoh Muhammadiyah) akan jadi pemimpin untuk semua pihak rakyat golongan. Tidak untuk kepentingan Muhammadiyah," tutupnya.
Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyarankan Presiden Joko Widodo berhati-hati memilih menteri dalam pemerintahan jilid dua. Sosok yang belum bisa menyingkirkan ego kelompok tak boleh dipilih jadi menteri.
"Jangan memilih menteri untuk satu golongan atau satu partai dan kelompok saja. Bukan lagi saatnya bancaan politik," tegas Haedar di Kantor Pusat PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis 8 Agustus 2019.
Dia percaya Jokowi tidak akan salah pilih pembantunya. Apalagi, Haedar yakin Jokowi mampu mengarahkan para menterinya untuk lebih banyak berkontribusi ke masyarakat.
"Saya percaya jokowi bisa mengarahkan menterinya untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan kepetingan kelompok," kata dia.
Terkait isu Muhammadiyah mengajukan calon nama menteri, Haedar menegaskan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan dan tidak berhak untuk mengajukan nama kandidat menteri.
Namun, insan Muhammadiyah siap ditunjuk menjadi menteri karena memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan bertakwa pada Tuhan.
Ia pun yakin menteri yang berasal dari Muhammadiyah akan menjadi pemimpin semua golongan. Tanpa terkecuali
"Insyaallah (tokoh Muhammadiyah) akan jadi pemimpin untuk semua pihak rakyat golongan. Tidak untuk kepentingan Muhammadiyah," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)