Bogor: Tim SAR gabungan yang berjumlah 140 personel memperluas area pencarian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Qur’an Al Falakiyah, Kota Bogor, Ridho Fahri Habibie, 15, yang hilang terseret arus Sungai Cisindangbarang sejak Minggu, 19 Januari 2020.
"Pagi tadi kita perluas area pencarian hingga radius 12 kilometer dari lokasi kejadian dengan memaksimalkan unsur SAR yang ada di lapangan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Hendra Sudirman, kepada Medcom.id, Selasa, 21 Januari 2020.
Hendra menjelaskan pihaknya membagi tiga unit SRU (unit-unit yang melakukan operasi SAR di lokasi musibah/bencana). Baik melalui jalur darat maupun menggunakan rafting boat apabila kondisi aliran sungai memungkinkan.
Menurut Hendra tiga unit SRU yakni, pertama melakukan pencarian secara visual melalui jalur darat dari lokasi kejadian hingga sejauh 5 kilometer menuju Jembatan Cangkurawok, kemudia SRU.
Kedua melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan rafting boat dari Jembatan Cangkurawok hingga Ranca Bungur sejauh 2 kilometer, dan SRU
Ketiga melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan rafting boat dari Ranca Bungur hingga C Rafting sejauh 5 kilometer.
"Unsur SAR gabungan pagi ini melibatkan berbagai instansi dan organisasi masyarakat yang terdiri dari Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, BPBD kota bogor, Polmas bogor raya, SAR MTA, Tagana kota bogor, Wapala, Kecamatan bogor barat, Kelurahan loji, Babinsa kel. Loji, Babinmas kel. Loji, Damkar kab. Bogor, IEA, Ambulance SMI, Lembah hijau, IHC, Regacy, Ruang sinergi, JKU polmas, BSC, PMI, Pihak pesantren alfalak, Rescue komando FMKR, Satpol pp kota bogor, Forkam, Damkar kota bogor, I deru, dan KC rescue," pungkas Hendra.
Bogor: Tim SAR gabungan yang berjumlah 140 personel memperluas area pencarian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Qur’an Al Falakiyah, Kota Bogor, Ridho Fahri Habibie, 15, yang hilang terseret arus Sungai Cisindangbarang sejak Minggu, 19 Januari 2020.
"Pagi tadi kita perluas area pencarian hingga radius 12 kilometer dari lokasi kejadian dengan memaksimalkan unsur SAR yang ada di lapangan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Hendra Sudirman, kepada
Medcom.id, Selasa, 21 Januari 2020.
Hendra menjelaskan pihaknya membagi tiga unit SRU (unit-unit yang melakukan operasi SAR di lokasi musibah/bencana). Baik melalui jalur darat maupun menggunakan rafting boat apabila kondisi aliran sungai memungkinkan.
Menurut Hendra tiga unit SRU yakni, pertama melakukan pencarian secara visual melalui jalur darat dari lokasi kejadian hingga sejauh 5 kilometer menuju Jembatan Cangkurawok, kemudia SRU.
Kedua melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan rafting boat dari Jembatan Cangkurawok hingga Ranca Bungur sejauh 2 kilometer, dan SRU
Ketiga melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan rafting boat dari Ranca Bungur hingga C Rafting sejauh 5 kilometer.
"Unsur SAR gabungan pagi ini melibatkan berbagai instansi dan organisasi masyarakat yang terdiri dari Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, BPBD kota bogor, Polmas bogor raya, SAR MTA, Tagana kota bogor, Wapala, Kecamatan bogor barat, Kelurahan loji, Babinsa kel. Loji, Babinmas kel. Loji, Damkar kab. Bogor, IEA, Ambulance SMI, Lembah hijau, IHC, Regacy, Ruang sinergi, JKU polmas, BSC, PMI, Pihak pesantren alfalak, Rescue komando FMKR, Satpol pp kota bogor, Forkam, Damkar kota bogor, I deru, dan KC rescue," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)