Solo: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo akan habis dalam waktu 15 tahun. Guna mengurangi gunungan sampah, pihaknya segera merealisasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Butuh waktu lama menghabiskan sampah yang sudah menggunung karena ada 1,6 juta ton di sini," kata Ganjar, Rabu, 9 Oktober 2019.
Menurut Ganjar, melalui PLTSa sampah akan diolah bersama. Baik yang telah menumpuk sejak lama maupun pasokan sampah baru.
"Nanti dicampur antara sampah baru dan lama, 10-15 tahun habis sampahnya," kata dia.
Untuk tahap pertama, lanjut dia, PLTSa dibangun dengan kapasitas 450 ton per hari. Listrik yang dihasilkan sekitar lima megawatt per jam.
"Ini semacam uji coba, nanti agar bisa dilihat, untuk meyakinkan. Setelah itu baru ditingkatkan jadi 10 megawatt," ujarnya.
Dia mengatakan keberadaan PLTSa bukan sekadar bisnis. Sebab jika dilihat dari sisi ekonomi tak memberi keuntungan.
"Tapi harus dilihat sebagai pengelolaan sampah untuk kebersihan," kata gubernur.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan telah mengirimkan surat kepada presiden terkait rencana peletakan batu pertama. PLTSa akan dibangun mulai 23 Oktober 2019.
"Targetnya November mulai membangun fisik. 2021 sudah mulai commissioning (mengolah sampah)," ujar Rudy.
Solo: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo akan habis dalam waktu 15 tahun. Guna mengurangi gunungan sampah, pihaknya segera merealisasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Butuh waktu lama menghabiskan sampah yang sudah menggunung karena ada 1,6 juta ton di sini," kata Ganjar, Rabu, 9 Oktober 2019.
Menurut Ganjar, melalui PLTSa sampah akan diolah bersama. Baik yang telah menumpuk sejak lama maupun pasokan sampah baru.
"Nanti dicampur antara sampah baru dan lama, 10-15 tahun habis sampahnya," kata dia.
Untuk tahap pertama, lanjut dia, PLTSa dibangun dengan kapasitas 450 ton per hari. Listrik yang dihasilkan sekitar lima megawatt per jam.
"Ini semacam uji coba, nanti agar bisa dilihat, untuk meyakinkan. Setelah itu baru ditingkatkan jadi 10 megawatt," ujarnya.
Dia mengatakan keberadaan PLTSa bukan sekadar bisnis. Sebab jika dilihat dari sisi ekonomi tak memberi keuntungan.
"Tapi harus dilihat sebagai pengelolaan sampah untuk kebersihan," kata gubernur.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan telah mengirimkan surat kepada presiden terkait rencana peletakan batu pertama. PLTSa akan dibangun mulai 23 Oktober 2019.
"Targetnya November mulai membangun fisik. 2021 sudah mulai commissioning (mengolah sampah)," ujar Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)