Tasikmalaya: Sebanyak 25 orang warga Cibungkul Cikadu, Desa Cibatu, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami keracunan makanan nasi kotak di acara santunan dan khitanan massal. Puluhan korban harus menjalani perawatan di Puskesmas Karangnunggal.
Kepala Puskesmas Karangnunggal, Dadan Kusnanto mengatakan, pihaknya mendapat laporan ada 25 orang mengalami keracunan diduga dari makanan yang mereka santap pada Rabu, 2 Agustus sekitar pukul 12.00 WIB. Para korban mengalami pusing, muntah dan diare dalam waktu yang sama di satu wilayah.
"Awalnya satu orang yang masuk tapi setelah siang hari warga berdatangan dan mengalami keluhan dengan gejala yang sama. Petugas Puskesmas Pembantu Cibatu bergerak hingga langsung melakukan penanganan terhadap para korban, karena makin banyak dan mereka sebagian dilarikan langsung ke Puskesmas Karangnunggal," katannya, Kamis, 3 Agustus 2023.
Ia mengatakan, puluhan warga yang keracunan diduga dari nasi kotak di acara santunan dan khitanan massal sampai Rabu malam sudah mencapa 25 orang. Dengan rincian 4 orang bergejala ringan, 9 orang harus menjalani rawat inap, satu orang masih mendapat observasi di UGD Puskesmas Karangnunggal dan 3 orang diperbolehkan pulang.
"Puskesmas sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk melakukan penanganan dan termasuk menyiapkan mobil ambulans hingga membuka posko di lokasi kejadian. Petugas di lapangan, dibantu polisi dan TNI, juga terus melakukan pemantauan langsung yang mana dikhawatirkan masih ada warga mengalami gejala keracunan makanan belum ditangani," ujarnya.
Dugaan sementara, gejala muncul setelah menyantap nasi, daging, sayuran, mi goreng. Karena, di dalam nasi boks yang dibagikan, ada beberapa warga mencium daging yang disajikan berbau anyir.
"Kami masih dugaan sementara dari daging di dalam nasi boks dan petugas dari Puskesmas telah mengambil sampel makanan yang mana dikonsumsi oleh warga untuk dilakukan uji laboratorium. Sampel makanan sudah diamankan dan langsung dikirim ke labkes (laboratorium kesehatan) tinggal menunggu hasilnya," jelasnya
Tasikmalaya: Sebanyak 25 orang warga Cibungkul Cikadu, Desa Cibatu, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami
keracunan makanan nasi kotak di acara santunan dan khitanan massal. Puluhan korban harus menjalani perawatan di Puskesmas Karangnunggal.
Kepala
Puskesmas Karangnunggal, Dadan Kusnanto mengatakan, pihaknya mendapat laporan ada 25 orang mengalami keracunan diduga dari makanan yang mereka santap pada Rabu, 2 Agustus sekitar pukul 12.00 WIB. Para korban mengalami pusing, muntah dan diare dalam waktu yang sama di satu wilayah.
"Awalnya satu orang yang masuk tapi setelah siang hari warga berdatangan dan mengalami keluhan dengan gejala yang sama. Petugas Puskesmas Pembantu Cibatu bergerak hingga langsung melakukan penanganan terhadap para korban, karena makin banyak dan mereka sebagian dilarikan langsung ke Puskesmas Karangnunggal," katannya, Kamis, 3 Agustus 2023.
Ia mengatakan, puluhan warga yang keracunan diduga dari nasi kotak di acara santunan dan khitanan massal sampai Rabu malam sudah mencapa 25 orang. Dengan rincian 4 orang bergejala ringan, 9 orang harus menjalani rawat inap, satu orang masih mendapat observasi di UGD Puskesmas Karangnunggal dan 3 orang diperbolehkan pulang.
"Puskesmas sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk melakukan penanganan dan termasuk menyiapkan mobil ambulans hingga membuka posko di lokasi kejadian. Petugas di lapangan, dibantu polisi dan TNI, juga terus melakukan pemantauan langsung yang mana dikhawatirkan masih ada warga mengalami gejala keracunan makanan belum ditangani," ujarnya.
Dugaan sementara, gejala muncul setelah menyantap nasi, daging, sayuran, mi goreng. Karena, di dalam nasi boks yang dibagikan, ada beberapa warga mencium daging yang disajikan berbau anyir.
"Kami masih dugaan sementara dari daging di dalam nasi boks dan petugas dari Puskesmas telah mengambil sampel makanan yang mana dikonsumsi oleh warga untuk dilakukan uji laboratorium. Sampel makanan sudah diamankan dan langsung dikirim ke labkes (laboratorium kesehatan) tinggal menunggu hasilnya," jelasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)