Harun Yahya, calon jemaah termuda dari DIY. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Harun Yahya, calon jemaah termuda dari DIY. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

Kisah Calon Jemaah Haji Berusia 18 Tahun Gantikan Ayah yang Meninggal

Ahmad Mustaqim • 31 Mei 2023 20:13
Sleman: Harun Yahya mengenakan baju putih lengan pendek beserta sarung warna gelap. Lelaki dengan model rambut belah tengah ini menyelia sejumlah benda di dalam koper.
 
Di dalam koper hitam itu terdapat tanda bendera merah putih. Tanda itu untuk memudahkan dirinya menjadi salah satu jemaah haji dari Indonesia saat di Arab Saudi.
 
Harun, lelaki 18 tahun ini menjadi calon jemaah haji termuda dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lelaki yang tinggal di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman ini akan berangkat ke tahun suci bersama sang ibu, Ika Murni Rahayu. Harun menggantikan posisi ayahnya, Anifudin Aziz yang meninggal.
"Awalnya agak terkejut. Kalau perasaannya senang sekaligus sedih," kata Harun ditemui baru-baru ini.
 
Baca: Diana Ibadah Haji Sendiri Usai Tunda 3 Kali Keberangkatan Demi Suami

Anifudin Aziz meninggal akibat kanker pada 2021 sebelum waktu keberangkatan ke tanah suci. Haris masih sedih karena posisi yang ia tempati semestinya jatah untuk ayahnya.
 
"Senang bisa naik haji di umur yang masih muda, tapi sedih karena sebagai pengganti ayah," ungkapnya.
 
Rasa yang bercampur itu harus tetap Harun hadapi. Harun pun terus memilah dan mengecek keperluan apa saja yang akan dibawa selama ibadah haji. Barang-barang yang sudah ia masukkan di dalam koper di antaranya pakaian, kain ihram, serta obat-obatan.
 
Harun dan ibunya merupakan salah dua dari total 3.147 calon jemaah haji asal DIY. Calon jemaah haji asal DIY dijadwalkan berangkat pada 6 Juni hingga 19 Juli 2023. Segenap persiapan telah mereka lakukan, baik pelatihan dari Kementerian Agama di DIY hingga menghafal sejumlah doa-doa.
 
Keduanya juga menjaga kesehatan agar selama ibadah haji bisa lebih prima. Mengingat, cuaca di timur tengah lebih panas dibanding di Indonesia.
 
Doa untuk Ayah
 
Harun setiap memiliki waktu senggang akan mempelajari doa-doa. Ia juga secara bertahap membenarkan bacaan-bacaan alquran agar sesuai dengan ilmu tajwid. Di sisi lain, Harun juga memperoleh sejumlah titipan doa dari teman dan kolega.
 
"Yang jelas (doa keselamatan) dunia akhirat untuk ayah, ibu, keluarga, dan perkuliahan supaya bisa cumlaude," ujar Harun yang masih berstatus mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
 
Sementara, Ika sudah tentu akan mendoakan almarhum suaminya. Ika dengan suami tercintanya semestinya berangkat haji pada 2022 meski terhalang takdir maut. Sementara saat itu Harun belum bisa menggantikan karena usianya baru 17 tahun. Kemudian, keduanya baru bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
 
"Saya dan suami memang sudah dijadwal harusnya berangkat tahun 2020. Karena Covid-19 jadinya ditunda," ungkapnya.
 
Kini Ika dan Harun susah memantapkan hati berhaji. Meski dengan formasi berbeda, keduanya tetap harus menata hati memenuhi rukun islam yang kelima.
 
"Saya berikan semangat motivasi agar dia (Harun) mantep mau berangkat. Alhamdulillah anaknya mau, bersedia," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(DEN)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif