medcom.id, Yogyakarta: Tiga kapal menangkap sinyal ping dari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501 yang diduga berada di Selat Karimata, 124 kilometer dari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Lokasi kotak hitam diperkirakan empat kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat yang hilang 28 Desember 2014 itu.
Deputi Kepala Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ridwan Jamaludin menduga kotak hitam berada di kedalaman 30 meter dari permukaan laut. Alat paling penting untuk mengetahui percakapan pilot sebagai bahan investigasi itu diperkirakan selamat dari luapan lumpur pekat di dasar laut.
Sinyal kotak hitam yang diterima kapal diperkirakan dari koordinat 3 derajat 37'20,7" Lintang Selatan dan 109 derajat 42'43" Bujur Timur atau sekitar 1-4 kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat.
"Mudah-mudahan tidak salah. Karena tiga alat dari tiga kapal, ketika memanggil, pingnya menjawab dari black box," kata Ridwan di Yogyakarta, Minggu (11/1/2014).
Penanggung Jawab Puskodal Operasi Baruna Jaya I BPPT, Imam Mudita, mengungkapkan, frekuensi blackbox berada di 37,5 kilohertz. "Terus kita dengarkan dan dipantau koordinatnya," kata dia.
Ridwan menjelaskan, hari ini Kapal Baruna Jaya I milik BPPT diminta fokus menemukan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. Kapal itu juga melakukan survei ke lokasi kecelakaan untuk mencari objek cukup besar dengan ukuran 10 meter.
Perekayasa madya BPPT Yudo Haryadi mengatakan penekanan pencarian Baruna Jaya I dari Basarnas untuk mencari kotak hitam dulu. Pergerakan kapal riset ini, menurut dia, berada di bawah koordinasi Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).
"Ada tiga kapal yang membawa pinger locator yang di berada di lokasi pencarian dan itu dikoordinasikan oleh KNKT," ujar Yudo di Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu (11/1/2014).
Sejauh ini, menurut dia, pinger locator Baruna Jaya I baru menangkap indikasi sinyal atau ping kotak hitam pesawat yang dicari di beberapa lokasi. Namun belum ada yang terkonfirmasi hingga pencarian hari ke-14.
medcom.id, Yogyakarta: Tiga kapal menangkap sinyal ping dari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501 yang diduga berada di Selat Karimata, 124 kilometer dari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Lokasi kotak hitam diperkirakan empat kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat yang hilang 28 Desember 2014 itu.
Deputi Kepala Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ridwan Jamaludin menduga kotak hitam berada di kedalaman 30 meter dari permukaan laut. Alat paling penting untuk mengetahui percakapan pilot sebagai bahan investigasi itu diperkirakan selamat dari luapan lumpur pekat di dasar laut.
Sinyal kotak hitam yang diterima kapal diperkirakan dari koordinat 3 derajat 37'20,7" Lintang Selatan dan 109 derajat 42'43" Bujur Timur atau sekitar 1-4 kilometer dari lokasi penemuan ekor pesawat.
"Mudah-mudahan tidak salah. Karena tiga alat dari tiga kapal, ketika memanggil, pingnya menjawab dari black box," kata Ridwan di Yogyakarta, Minggu (11/1/2014).
Penanggung Jawab Puskodal Operasi Baruna Jaya I BPPT, Imam Mudita, mengungkapkan, frekuensi blackbox berada di 37,5 kilohertz. "Terus kita dengarkan dan dipantau koordinatnya," kata dia.
Ridwan menjelaskan, hari ini Kapal Baruna Jaya I milik BPPT diminta fokus menemukan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. Kapal itu juga melakukan survei ke lokasi kecelakaan untuk mencari objek cukup besar dengan ukuran 10 meter.
Perekayasa madya BPPT Yudo Haryadi mengatakan penekanan pencarian Baruna Jaya I dari Basarnas untuk mencari kotak hitam dulu. Pergerakan kapal riset ini, menurut dia, berada di bawah koordinasi Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).
"Ada tiga kapal yang membawa pinger locator yang di berada di lokasi pencarian dan itu dikoordinasikan oleh KNKT," ujar Yudo di Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu (11/1/2014).
Sejauh ini, menurut dia, pinger locator Baruna Jaya I baru menangkap indikasi sinyal atau ping kotak hitam pesawat yang dicari di beberapa lokasi. Namun belum ada yang terkonfirmasi hingga pencarian hari ke-14.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)