Cirebon: Tidak banyak yang tahu, ternyata teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno sebagai puncak perjuangan kemerdekaan Indonesia, ditulis di Cirebon, Jawa Barat.
Pemerhati sejarah dan budaya, Jajat Sudrajat, mengatakan, teks proklamasi ditulis oleh Sutan Syahrir saat berada di Klinik Orange.
"Saat ini, Klinik Orange berubah menjadi Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon," ujar Jajat, Selasa, 15 Agustus 2023.
Saat itu kata Jajat, Sutan Syahrir sedang menjalani pengobatan di klinik yang dibangun oleh Belanda itu. Klinik tersebut kata Jaja, dikepalai oleh Dokter Sudansono.
Sutan Syahrir merupakan teman karib dari Dokter Sudarsono. Saat itu, Sutan Syahrir meminjam ruangan kepala klinik untuk menulis langsung teks proklamasi.
"Penulisan teks proklamasi, ditulis di ruangan Dokter Sudarsono," kata Jajat.
Penulisan teks proklamasi dilakukan pada 15 Agustus 1945, atau dua hari sebelum pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Soekarno.
Usai menulis teks proklamasi tersebut, Sutan Syahrir kemudian menyerahkan catatannya kepada Sudarsono, untuk dibacakan di Cirebon.
"Syahrir meminta kepada Dokter Sudarsono, untuk membacakan teks proklamasi itu di Cirebon, sehabis asar," ujar Jajat.
Selesai membacakan teks proklamasi di Cirebon, Dokter Sudarsono kemudian menyerahkan kembali teks proklamasi tersebut kepada Sutan Syahrir, yang saat itu sedang berada di Rengasdengklok.
Jajat mengungkapkan, Berdasarkan penelusuran, para pelaku sejarah meyakini, teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno, sama dengan buatan Syahrir.
"Teks yang dibacakan oleh Soekarno adalah buatan Syahrir, namun ada beberapa kata yang diperbaiki," jelas Jajat.
Cirebon: Tidak banyak yang tahu, ternyata teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno sebagai puncak perjuangan
kemerdekaan Indonesia, ditulis di Cirebon, Jawa Barat.
Pemerhati sejarah dan budaya, Jajat Sudrajat, mengatakan, teks proklamasi ditulis oleh Sutan Syahrir saat berada di Klinik Orange.
"Saat ini, Klinik Orange berubah menjadi Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon," ujar Jajat, Selasa, 15 Agustus 2023.
Saat itu kata Jajat, Sutan Syahrir sedang menjalani pengobatan di klinik yang dibangun oleh Belanda itu. Klinik tersebut kata Jaja, dikepalai oleh Dokter Sudansono.
Sutan Syahrir merupakan teman karib dari Dokter Sudarsono. Saat itu, Sutan Syahrir meminjam ruangan kepala klinik untuk menulis langsung teks proklamasi.
"Penulisan teks proklamasi, ditulis di ruangan Dokter Sudarsono," kata Jajat.
Penulisan teks proklamasi dilakukan pada
15 Agustus 1945, atau dua hari sebelum pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Soekarno.
Usai menulis teks proklamasi tersebut, Sutan Syahrir kemudian menyerahkan catatannya kepada Sudarsono, untuk dibacakan di Cirebon.
"Syahrir meminta kepada Dokter Sudarsono, untuk membacakan teks proklamasi itu di Cirebon, sehabis asar," ujar Jajat.
Selesai membacakan teks proklamasi di Cirebon, Dokter Sudarsono kemudian menyerahkan kembali teks proklamasi tersebut kepada Sutan Syahrir, yang saat itu sedang berada di Rengasdengklok.
Jajat mengungkapkan, Berdasarkan penelusuran, para pelaku sejarah meyakini, teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno, sama dengan buatan Syahrir.
"Teks yang dibacakan oleh Soekarno adalah buatan Syahrir, namun ada beberapa kata yang diperbaiki," jelas Jajat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)