Tangerang: Direktur Interdiksi Narkotika Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Syarif Hidayat, menyebut pihaknya telah mencegah 3,2 ton narkotika dengan berbagai jenis dari luar negeri masuk ke wilayah di Indonesia. Pencegahan itu dilakukan dalam periode Januari hingga 30 Juli 2023.
"Selain 3,287 ton narkotika, kita juga mengamankan 319 pelaku dan jaringannya," kata Syarif di kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 31 Juli 2023.
Syarif menjelaskan dari hasil pencegahan tersebut, pihaknya berhasil mencegah 477 kali penindakan dari 3,2 ton narkotika. "Artinya bahwa setiap hari kami selalu melakukan penangkapan, dimana hal itu berjalan dalam setengah tahun dan sudah 477 penindakkan," jelasnya.
Syarif menuturkan dari ribuan ton narkotika yang berhasil dicegah itu, terdapat tiga barang haram yang menjadi mayoritas masuk ke Indonesia.
"Sampai dengan saat ini yang terbesar yakni sabu, kemudian ganja dan ekstasi. Itulah tiga yang terbesar yang masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Syarif menjelaskan dalam penyelundupan narkotika ke Indonesia tersebut banyak ditemukan dari negara-negara asal benua Afrika, Amerika Latin dan Asia. Secara umum, lanjutnya, para sindikat ini banyak menyelundupkan barang buktinya melalui jalur laut.
"Penyelundupannya juga banyak dari negara Asia, seperti Myanmar atau dari segitiga golden Golden triangle. Dan sebagian juga ada dari golden crescent atau dari Afganistan," bebernya.
Syarif menambahkan sejauh ini Indonesia menjadi negara favorit untuk peredaran narkotika. Sebab pangsa pasarnya sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara lain.
"Jadi ini yang jadi masalah kita. Bea Cukai hanya bisa melakukan penegakan hukum saja, dari sisi pencegahannya harus dilakukan bersama. Baik pihak terkait maupun masyarakatnya," ungkapnya.
Tangerang: Direktur Interdiksi
Narkotika Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC), Syarif Hidayat, menyebut pihaknya telah mencegah 3,2 ton narkotika dengan berbagai jenis dari luar negeri masuk ke wilayah di Indonesia. Pencegahan itu dilakukan dalam periode Januari hingga 30 Juli 2023.
"Selain 3,287 ton narkotika, kita juga mengamankan 319 pelaku dan jaringannya," kata Syarif di kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 31 Juli 2023.
Syarif menjelaskan dari hasil pencegahan tersebut, pihaknya berhasil mencegah 477 kali
penindakan dari 3,2 ton narkotika. "Artinya bahwa setiap hari kami selalu melakukan penangkapan, dimana hal itu berjalan dalam setengah tahun dan sudah 477 penindakkan," jelasnya.
Syarif menuturkan dari ribuan ton narkotika yang berhasil dicegah itu, terdapat tiga barang haram yang menjadi mayoritas masuk ke Indonesia.
"Sampai dengan saat ini yang terbesar yakni sabu, kemudian ganja dan ekstasi. Itulah tiga yang terbesar yang masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Syarif menjelaskan dalam penyelundupan narkotika ke Indonesia tersebut banyak ditemukan dari negara-negara asal benua Afrika, Amerika Latin dan Asia. Secara umum, lanjutnya, para sindikat ini banyak menyelundupkan barang buktinya melalui jalur laut.
"Penyelundupannya juga banyak dari negara Asia, seperti Myanmar atau dari segitiga golden Golden triangle. Dan sebagian juga ada dari golden crescent atau dari Afganistan," bebernya.
Syarif menambahkan sejauh ini Indonesia menjadi negara favorit untuk peredaran narkotika. Sebab pangsa pasarnya sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara lain.
"Jadi ini yang jadi masalah kita. Bea Cukai hanya bisa melakukan penegakan hukum saja, dari sisi pencegahannya harus dilakukan bersama. Baik pihak terkait maupun masyarakatnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)