Kepala Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)
Kepala Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)

PDP Ikut Salat Jumat, Satu RT di Kulon Progo Dikarantina

Ahmad Mustaqim • 04 Mei 2020 08:58
Kulon Progo: Puluhan warga di RT 89 Dusun Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terpaksa menjalani karantina. Sebabnya, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dari kampung sebelah, yakni Dusun Bibis, Desa Hargowilis, ikut salat jumat di masjid setempat.
 
"Satu RT pernah (kontak), ada yang pernah berinteraksi. Paling banyak jemaah salat jumat yang diduga terpapar warga Bibis," kata Kepala Dusun Anjir, Saifudin, di Balai Desa Hargorejo, Minggu, 3 Mei 2020. 
 
Saifudin menjelaskan peristiwa bermula saat PDP dari Dusun Bibis, KH, pulang dari kegiatan ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 27 Maret 2020. Pada malam hari, kata dia, KH azan di masjid dengan suara putus-putus. 

"Ada laporan dari (warga) RT 89, warga Bibis azan batuk-batuk, nafasnya agak terganggu. Azan yang harusnya nada tersambung, tapi putus-putus," ujar Saifudin. 
 
Setelah kejadian itu, KH telah diminta cek kesehatan. Kemudian pada 28 Maret 2020, KH memeriksakan diri ke RSUD Wates yang berjarak sekitar empat kilometer dari dusun.
 
Baca juga: Kalsel Kaji Kesiapan PSBB di Tiga Daerah
 
Namun dari pemeriksaan itu, KH hanya diberikan obat dan diizinkan pulang untuk melakukan karantina mandiri. Saifudin mengaku mendapatkan informasi bahwa KH sudah melakukan karantina mandiri selama 14 hari. 
 
Setelah itu, sambung dia, warga tak tahu pasti kondisi KH dan pada Jumat, 24 April 2020, PDP tersebut ikut salat jumat di masjid. Warga Dusun Anjir pun sepakat jemaah yang mengikuti salat jumat harus melakukan karantina. 
 
"Kamis (30 April 2020) dia dijemput Dinas Kesehatan. Sekarang PDP (pasien dalam pengawasan) di RSUD Wates," tuturnya.
 
Saifudin mengatakan, ada 21 warga RT 89 yang ikut salat jumat berjemaah, kini menjalani isolasi mandiri sejak 1 Mei 2020. Selain itu, isolasi juga diikuti anggota keluarga 21 orang itu.
 
"Mau enggak mau, suka enggak suka, karena anjuran Puskesmas Kokap 1, dan warga yang lain. Walaupun tak interaksi langsung, mereka menjadi ODP. Kami tak mau ambil risiko. Mereka dikarantina di rumah masing-masing," ungkapnya. 
 
Baca juga: Warga Papua Barat Diimbau tak Resisten pada Penanganan Covid-19
 
Warga Dusun Anjir kemudian membuka posko jaga dan pengawasan di pintu masuk RT 89. Ia mengatakan kebutuhan logistik warga masih mencukupi di samping terus berkomunikasi dengan Ketua RT 89, Warjiyo, yang ikut karantina.
 
"Pengawasan ada posko. Buka tutup. Ada (petugas) puskesmas yang memeriksa kesehatan. Yang di dalam enggak boleh keluar, yang di luar enggak boleh masuk. Jika ada sesuatu silakan hubungi posko. Kebutuhan sehari-hari satu pintu lewat posko," katanya. 
 
Saifudin menambahan jika ada kekurangan logistik, pihaknya merencanakan pembiayaan swadaya. Ia mengaku akan membicarakan dengan pemerintah Desa Hargorejo, soal penggunaan anggaran dari desa untuk memberikan subsidi. 
 
"Dua hari ke depan masih aman. Kami sudah menyiapkan skema pembiayaan bagi warga yang karantina sampai dua minggu," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan