Makassar: Provinsi Sulawesi Selatan mengajukan empat laboratorium tambahan untuk melakukan uji sampel pasien diduga terjangkit virus korona (covid-19). Izin untuk empat laboratorium telah dikirim ke Kementerian Kesehatan.
"Pak Gubernur telah mendorong untuk menghadirkan empat laboratorium dan saat ini sudah dikirimkan ke Kemenkes agar izinnya bisa keluar," kata, Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 30 April 2020.
Keempat laboratorium tambahan yang diajukan yakni Balai Besar Veteriner di Maros, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Makassar, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Makassar, dan Laboratorium Kesehatan Kabupaten Soppeng.
Baca: Data Ganda Hambat Penyaluran Bansos di Tangsel
Ichsan menjelaskan penambahan laboratorium lantaran banyak pasien dalam pengawasan (PDP) yang mengantre menunggu hasil uji laboratorium. Adanya laboratorium tambahan diharap bisa segera mengetahui hasil uji laboratorium.
"Jika ini mendapatkan izin, maka jumlah PDP yang menunggu follow up semakin sedikit. Mereka cepat mendapatkan hasilnya sehingga statusnya segera diketahui," jelasnya.
Data tim gugus tugas percepatan penanganan virus korona atau covid-19, sebanyak 827 kasus PDP. Sebanyak 291 di antaranya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Semantara dari total jumlah PDP, sebanyak 454 pasien dinyatakan negatif korona. Selain itu, sebanyak 82 pasien yang meninggal dunia.
Saat ini ada tiga laboratorium yang digunakan oleh Pemprov Sulawesi Selatan untuk menguji sampel swab pasien diduga virus korona. Yakni di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, Laboratorium Universitas Hasanuddin, dan Laboratorium RS Wahidin Sudirohusodo.
Makassar: Provinsi Sulawesi Selatan mengajukan empat laboratorium tambahan untuk melakukan uji sampel pasien diduga terjangkit virus korona (covid-19). Izin untuk empat laboratorium telah dikirim ke Kementerian Kesehatan.
"Pak Gubernur telah mendorong untuk menghadirkan empat laboratorium dan saat ini sudah dikirimkan ke Kemenkes agar izinnya bisa keluar," kata, Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 30 April 2020.
Keempat laboratorium tambahan yang diajukan yakni Balai Besar Veteriner di Maros, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Makassar, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Makassar, dan Laboratorium Kesehatan Kabupaten Soppeng.
Baca: Data Ganda Hambat Penyaluran Bansos di Tangsel
Ichsan menjelaskan penambahan laboratorium lantaran banyak pasien dalam pengawasan (PDP) yang mengantre menunggu hasil uji laboratorium. Adanya laboratorium tambahan diharap bisa segera mengetahui hasil uji laboratorium.
"Jika ini mendapatkan izin, maka jumlah PDP yang menunggu follow up semakin sedikit. Mereka cepat mendapatkan hasilnya sehingga statusnya segera diketahui," jelasnya.
Data tim gugus tugas percepatan penanganan virus korona atau covid-19, sebanyak 827 kasus PDP. Sebanyak 291 di antaranya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Semantara dari total jumlah PDP, sebanyak 454 pasien dinyatakan negatif korona. Selain itu, sebanyak 82 pasien yang meninggal dunia.
Saat ini ada tiga laboratorium yang digunakan oleh Pemprov Sulawesi Selatan untuk menguji sampel swab pasien diduga virus korona. Yakni di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, Laboratorium Universitas Hasanuddin, dan Laboratorium RS Wahidin Sudirohusodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
