Tangerang: Penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak covid-19 di Tangerang Selatan, Banten, terkendala data ganda. Secara aturan, setiap kepala keluarga tidak boleh menerima lebih dari satu bantuan.
"Persoalannya ada pada data yang ganda dan NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang salah," jelas Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, Kamis, 30 April 2020.
Wahyu menerangkan data ganda didapatkan pihaknya saat RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan melakukan pendataan. Data itulah yang kemudian diusulkan ke Dinsos Tangsel untuk ditindaklanjuti.
"Usulan dari kelurahan selalu ganda. Saat pendataan (ulang) berikutnya, tetap ada 20-40 persen data ganda dari usulan sebelumnya," ungkap dia.
Tak berhenti di situ, menurut Wahyu, ketika dilakukan verifikasi bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), NIK yang didata tidak sesuai dengan identitas penerima bansos.
Baca juga: Pemkab Gowa Siapkan Rp7 Miliar untuk Penerima Bantuan Tunai
Dia mencontohkan, data ganda yang ditemukan umumnya dalam satu keluarga penerima diusulkan lebih dari satu orang.
"Jadi NIK KK diusulkan, kemudian NIK anggota keluarganya juga diusulkan. Istilahnya, bapaknya diusulkan, emaknya diusulkan, hingga anaknya diusulkan," jelas Wahyu.
Hingga Senin, 27 April 2020, lanjut dia, total KK yang sudah terverifikasi sebagai penerima bansos dari Kemensos dan Pemprov Banten, sekitar 70 ribu.
"Kita sampaikan ke Kemensos 60 ribuan KK dan ke Provinsi Banten 10 ribuan KK. Karena kita (hanya) penuhi kuota sesuai yang diminta kementerian dan provinsi," terangnya.
Ia menambahkan, jika kuota bansos dari Kemensos maupun Provinsi Banten telah terpenuhi, masyarakat yang belum mendapatkan bantuan akan diarahkan sebagai penerima bansos dari APBD Tangsel.
"Prinsip yang sudah diintervensi dengan bansos Kemensos maupun Provinsi Banten, tidak boleh ganda dengan intervensi APBD Tangsel," pungkasnya.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini (https://www.medcom.id/corona).
Tangerang: Penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak covid-19 di Tangerang Selatan, Banten, terkendala data ganda. Secara aturan, setiap kepala keluarga tidak boleh menerima lebih dari satu bantuan.
"Persoalannya ada pada data yang ganda dan NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang salah," jelas Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, Kamis, 30 April 2020.
Wahyu menerangkan data ganda didapatkan pihaknya saat RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan melakukan pendataan. Data itulah yang kemudian diusulkan ke Dinsos Tangsel untuk ditindaklanjuti.
"Usulan dari kelurahan selalu ganda. Saat pendataan (ulang) berikutnya, tetap ada 20-40 persen data ganda dari usulan sebelumnya," ungkap dia.
Tak berhenti di situ, menurut Wahyu, ketika dilakukan verifikasi bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), NIK yang didata tidak sesuai dengan identitas penerima bansos.
Baca juga:
Pemkab Gowa Siapkan Rp7 Miliar untuk Penerima Bantuan Tunai
Dia mencontohkan, data ganda yang ditemukan umumnya dalam satu keluarga penerima diusulkan lebih dari satu orang.
"Jadi NIK KK diusulkan, kemudian NIK anggota keluarganya juga diusulkan. Istilahnya, bapaknya diusulkan, emaknya diusulkan, hingga anaknya diusulkan," jelas Wahyu.
Hingga Senin, 27 April 2020, lanjut dia, total KK yang sudah terverifikasi sebagai penerima bansos dari Kemensos dan Pemprov Banten, sekitar 70 ribu.
"Kita sampaikan ke Kemensos 60 ribuan KK dan ke Provinsi Banten 10 ribuan KK. Karena kita (hanya) penuhi kuota sesuai yang diminta kementerian dan provinsi," terangnya.
Ia menambahkan, jika kuota bansos dari Kemensos maupun Provinsi Banten telah terpenuhi, masyarakat yang belum mendapatkan bantuan akan diarahkan sebagai penerima bansos dari APBD Tangsel.
"Prinsip yang sudah diintervensi dengan bansos Kemensos maupun Provinsi Banten, tidak boleh ganda dengan intervensi APBD Tangsel," pungkasnya.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini (
https://www.medcom.id/corona).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)