Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat menemui salah satu korban seluncuran Kenpark, Kenjeran, Surabaya (Foto / Metro TV)
Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat menemui salah satu korban seluncuran Kenpark, Kenjeran, Surabaya (Foto / Metro TV)

Anak Korban Insiden Seluncuran Kenpark Surabaya Alami Cacat Permanen

Clicks.id • 12 Mei 2022 08:38
Surabaya: Korban tragedi seluncuran Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya masih menjalani perawatan. Bahkan satu di antara korban mengalami cacat permanen.
 
Hal itu dialami salah satu korban berinisial S,17. Korban mengalami cacat permanen di kedua kakinya. 
 
Ayah korban, AM mengatakan putrinya itu merupakan salah satu dari 3 anaknya yang menjadi korban seluncuran Kenpark. Mengenai kondisi anaknya, ia telah menginformasikan hal tersebut ke pihak pengelola Kenpark untuk menagih tanggungjawab.

“Kabar terbaru bahwa anak saya dinyatakan cacat permanen bagian kedua kaki. Saya sudah informasi sama kenpark dan tanggung jawab. Saya sudah minta dipindahkan ke kamar lebih baik supaya lebih fresh dan hiburan,” tegasnya, Rabu, 11 Mei 2022.
 
Walaupun telah mengetahui hal tersebut, korban S yang saat ini masih dirawat tim dokter RS Dr Soetomo belum mengetahui jika kedua kakinya dinyatakan cacat permanen. Hal tersebut lantaran ayahnya tak tega menyampaikan hal tersebut ke putri remajanya tersebut.
 
Baca: Seluncuran Air di Kenpark Surabaya Roboh, Ini Penyebabnya
 
“Belum siap mental. Kalau dikasih tahu nangis. Apalagi lingkungan yang mempengaruhi,” katanya.
 
Selain S, dua anak AMjuga menjadi korban dan dirawat di rumah sakit yang sama. Kakaknya mengalami patah kaki kiri dan belum bisa digerakkan secara baik. Namun, pihak dokter telah melakukan pelatihan dasar agar kakinya berfungsi seperti semula.
 
“Butuh alat bantu sandaran yang digunakan untuk duduk. Harganya Rp1.250.000 dan sudah dibantu Kenpark,” tagasnya.
 
Ia bisa sedikit lega lantaran putra bungsunya sudah boleh pulang sejak kemarin sore. “Tanganya patah. Tetapi dipulangkan kemarin sore,” katanya.
 
Sementara itu, Dirut RSUD dr Soetomo Dr Joni Wahyudi mengatakan pihaknya tidak bisa mengungkap secara pasti. Sebab itu merupakan bagian dari kode etik pasien.
 
“Tidak boleh saya menyampaikan ke publik ini kan kode etik pasien. Jadi, intinya sudah kami tangani,” ucap Dr Joni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan