Yogyakarta: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menduga kasus tewasnya remaja di Jalan Gedong Kuning bukanlah korban kejahatan jalanan atau klitih, melainkan korban tawuran antardua kelompok. Polisi mengungkap peristiwa ini bermula saat kelompok pelaku dan kelompok korban saling ejek.
"Kasus kemarin itu lebih tepatnya adalah tawuran, sebenarnya. Karena ada proses ketersinggungan dan ejek-ejekan dari dua kelompok laki-laki yang sebagiannya orang dewasa dan sebagian sisanya masih pelajar," ujar Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Rabu, 6 April 2022.
Kepolisian DIY masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa nahas yang menewaskan seorang remaja itu. Korban berinisial DAA yang meninggal akibat luka berat di bagian kepala merupakan anak salah seorang anggota DPRD Kebumen, Jawa Tengah.
Direskrimum Polda DIY mengungkap peristiwa yang terjadi pada Minggu, 3 April 2022 pukul 02.10 WIB itu bermula saat kelompok korban yang terdiri dari 7 orang dengan mengendarai 5 motor mampir di sebuah warung makan. Tak lama 2 sepeda motor yang ditumpangi 5 orang melintas sambil memainkan gas sepeda motornya. Hal tersebut lantas memicu kemarahan kelompok korban lantaran merasa diejek.
Kelompok korban kemudian mengejar kelompok pelaku. Namun kelompok pelaku malah berbalik arah dan menyabet gir motor hingga mengenai wajah korban. Setelah insiden tersebut kelompok pelaku langsung cepat-cepat melarikan diri dari tempat kejadian. Sedangkan korban dibawa petugas patroli ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito. Nahas, nyawa korban tidak tertolong.
Hingga kini kepolisian telah memeriksa 11 saksi dan CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk membantu penyelidikan demi mengungkap motif dan menangkap pelaku. Sementara itu untuk mencegah kejadian serupa terulang, Polda DIY akan meningkatkan razia terutama pada malam hari. (Fatha Annisa)
Yogyakarta:
Polda Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) menduga kasus tewasnya remaja di Jalan Gedong Kuning bukanlah korban kejahatan jalanan atau klitih, melainkan korban
tawuran antardua kelompok. Polisi mengungkap peristiwa ini bermula saat kelompok pelaku dan kelompok korban saling ejek.
"Kasus kemarin itu lebih tepatnya adalah tawuran, sebenarnya. Karena ada proses ketersinggungan dan ejek-ejekan dari dua kelompok laki-laki yang sebagiannya orang dewasa dan sebagian sisanya masih pelajar," ujar Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Rabu, 6 April 2022.
Kepolisian DIY masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa nahas yang menewaskan seorang remaja itu. Korban berinisial DAA yang meninggal akibat luka berat di bagian kepala merupakan anak salah seorang anggota DPRD Kebumen, Jawa Tengah.
Direskrimum Polda DIY mengungkap peristiwa yang terjadi pada Minggu, 3 April 2022 pukul 02.10 WIB itu bermula saat kelompok korban yang terdiri dari 7 orang dengan mengendarai 5 motor mampir di sebuah warung makan. Tak lama 2 sepeda motor yang ditumpangi 5 orang melintas sambil memainkan gas sepeda motornya. Hal tersebut lantas memicu kemarahan kelompok korban lantaran merasa diejek.
Kelompok korban kemudian mengejar kelompok pelaku. Namun kelompok pelaku malah berbalik arah dan menyabet gir motor hingga mengenai wajah korban. Setelah insiden tersebut kelompok pelaku langsung cepat-cepat melarikan diri dari tempat kejadian. Sedangkan korban dibawa petugas patroli ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito. Nahas, nyawa korban tidak tertolong.
Hingga kini kepolisian telah memeriksa 11 saksi dan CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk membantu penyelidikan demi mengungkap motif dan menangkap pelaku. Sementara itu untuk mencegah kejadian serupa terulang, Polda DIY akan meningkatkan razia terutama pada malam hari. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)