Jakarta: Invasi Rusia ke Ukraina membuat harga referensi minyak dunia melesat tinggi. Lonjakan harga komoditas global termasuk minyak turut berdampak pada konsumsi BBM dan elpiji pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut Indonesia sangat dirugikan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang sangat tinggi
"Itu akan menjadi beban APBN jika pemerintah tidak menaikan harga BBM dan gas Elpiji. Karena impor BBM sangat besar," kata Fahmy dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV pada Selasa, 1 Maret 2022.
Pemerintah, kata Fahmy, harus segera mengambil keputusan berdasarkan proyeksi tadi. Apalagi, penaikan harga BBM sangat dilematis karena berdampak kepada inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
Dia berharap pemerintah selektif dalam menaikan harga BBM. "Kalau mau dinaikan, seperti Pertamax. Karena Pertamax ini konsumsinya tidak begitu besar," tutur Fahmy
Fahmy juga menyarankan pemerintah menghapus premium mengurangi beban APBN. Sebab, subsidi kontennya tinggi sehingga ini akan menjadi beban bagi keuangan negara.
"Namun, jangan menaikan harga pertalite. Karena jika premium dihapus, mereka akan migrasi ke pertalite. Jika pertalite dihapus, dimana sekarang proporsi nya sekitar 63 persen kemudian dinaikan, maka tidak bisa dihindari akan terjadi inflasi dan mempengaruhi daya beli," kata dia.
Keputusan Pertamina menaikan harga elpiji nonsubsidi juga dinilai sudah tepat. Namun, Pertamina harus mewaspadai migrasi pengguna elpiji ke gas 3 kilogram untuk subsidi. (Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Invasi Rusia ke Ukraina membuat harga referensi minyak dunia melesat tinggi. Lonjakan harga komoditas global termasuk minyak turut berdampak pada konsumsi BBM dan elpiji pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut Indonesia sangat dirugikan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang sangat tinggi
"Itu akan menjadi beban APBN jika pemerintah tidak menaikan harga BBM dan gas Elpiji. Karena impor BBM sangat besar," kata Fahmy dalam tayangan
Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV pada Selasa, 1 Maret 2022.
Pemerintah, kata Fahmy, harus segera mengambil keputusan berdasarkan proyeksi tadi. Apalagi, penaikan harga BBM sangat dilematis karena berdampak kepada inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
Dia berharap pemerintah selektif dalam menaikan harga BBM. "Kalau mau dinaikan, seperti Pertamax. Karena Pertamax ini konsumsinya tidak begitu besar," tutur Fahmy
Fahmy juga menyarankan pemerintah menghapus premium mengurangi beban APBN. Sebab, subsidi kontennya tinggi sehingga ini akan menjadi beban bagi keuangan negara.
"Namun, jangan menaikan harga pertalite. Karena jika premium dihapus, mereka akan migrasi ke pertalite. Jika pertalite dihapus, dimana sekarang proporsi nya sekitar 63 persen kemudian dinaikan, maka tidak bisa dihindari akan terjadi inflasi dan mempengaruhi daya beli," kata dia.
Keputusan Pertamina menaikan harga elpiji nonsubsidi juga dinilai sudah tepat. Namun, Pertamina harus mewaspadai migrasi pengguna elpiji ke gas 3 kilogram untuk subsidi.
(Fauzi Pratama Ramadhan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)