Tangerang: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang mulai menyosialisasikan tahapan pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) 2024. Sosialisasi tersebut akan dimulai ke ranah akademik, masyarakat di lingkungan, Bandara Soekarno-Hatta hingga lembaga pemasyarakatan (Lapas).
"Kami memupuk masyarakat akan menjadi pemilih yang cerdas dari SMP (sekolah menengah pertama), apa itu pemilu, pilkada seperti apa. Mereka kan jadi pemilih pemula (saat nanti di 2024). Kita minta luangkan ide mereka. Dan menyosialisasikan Pemilu itu harus Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil)," ujar Ketua KPU Kota Tangerang Syailendra, Rabu, 22 Juni 2022.
Syailendra menuturkan, pihaknya dalam waktu dekat bakal merilis Kampung Demokrasi di Kecamatan Larangan. Diharapkan masyarakat lebih antusias menyambut pemilu.
Baca: Tahapan Pemilu Dimulai, KPU Banjarnegara Minta Parpol Siapkan Dokumen Persyaratan
"Mencegah masyarakat untuk golput. Di negara maju golput ada sanksi. Di kita (Indonesia) belum ada yang mengaturnya. Tapi kalau melihat partisipasi pemilih Kota Tangerang tertinggi di Banten dan terus mengalami kenaikan. Partisipasi pemilih di Kota Tangerang 85 persen," jelasnya.
Syailendra menjelaskan, soal pemuktahiran data berkelanjutan juga menjadi fokus untuk menyongsong Pemilu 2024. KPU Kota Tangerang turun langsung ke lingkungan untuk mendata masyarakat yang pindah domisili atau meninggal.
"Data pemilih kita ada kegiatan pemuktahiran data pemilih berkelanjutan. Kita ada website siKotang untuk data masyarakat," katanya.
Menurut Syailendra, belajar dari pengalaman Pemilu 2019, di mana banyak petugas KPU yang meninggal di Kota Tangerang, rata-rata karena faktor usia dan memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
"SDM, Insyaallah. Sejak pilkada usia KPPS dibatasi maksimal 50 tahun. Menurut data dari KPU RI, yang meninggal di atas 50 tahun atau komorbit (2019)," ucap dia.
Selain itu, Syailendra mengatakan, juga ada kenaikan honor bagi petugas KPPS hingga naik 3 kali lipat.
"Yang awalnya hanya Rp500 ribu kini Rp1,5 juta. Terkait dengan daerah pilih (Dapil). Untuk saat ini masih ada 5 Dapil dengan 5.067 TPS," jelasnya.
Tangerang:
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang mulai menyosialisasikan tahapan pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) 2024. Sosialisasi tersebut akan dimulai ke ranah akademik, masyarakat di lingkungan, Bandara Soekarno-Hatta hingga lembaga pemasyarakatan (Lapas).
"Kami memupuk masyarakat akan menjadi pemilih yang cerdas dari SMP (sekolah menengah pertama), apa itu pemilu, pilkada seperti apa. Mereka kan jadi pemilih pemula (saat nanti di 2024). Kita minta luangkan ide mereka. Dan menyosialisasikan Pemilu itu harus Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil)," ujar Ketua KPU Kota Tangerang Syailendra, Rabu, 22 Juni 2022.
Syailendra menuturkan, pihaknya dalam waktu dekat bakal merilis Kampung Demokrasi di Kecamatan Larangan. Diharapkan masyarakat lebih antusias menyambut pemilu.
Baca: Tahapan Pemilu Dimulai, KPU Banjarnegara Minta Parpol Siapkan Dokumen Persyaratan
"Mencegah masyarakat untuk golput. Di negara maju golput ada sanksi. Di kita (Indonesia) belum ada yang mengaturnya. Tapi kalau melihat partisipasi pemilih Kota Tangerang tertinggi di Banten dan terus mengalami kenaikan. Partisipasi pemilih di Kota Tangerang 85 persen," jelasnya.
Syailendra menjelaskan, soal pemuktahiran data berkelanjutan juga menjadi fokus untuk menyongsong Pemilu 2024. KPU Kota Tangerang turun langsung ke lingkungan untuk mendata masyarakat yang pindah domisili atau meninggal.
"Data pemilih kita ada kegiatan pemuktahiran data pemilih berkelanjutan. Kita ada website siKotang untuk data masyarakat," katanya.
Menurut Syailendra, belajar dari pengalaman Pemilu 2019, di mana banyak petugas KPU yang meninggal di Kota Tangerang, rata-rata karena faktor usia dan memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
"SDM, Insyaallah. Sejak pilkada usia KPPS dibatasi maksimal 50 tahun. Menurut data dari KPU RI, yang meninggal di atas 50 tahun atau komorbit (2019)," ucap dia.
Selain itu, Syailendra mengatakan, juga ada kenaikan honor bagi petugas KPPS hingga naik 3 kali lipat.
"Yang awalnya hanya Rp500 ribu kini Rp1,5 juta. Terkait dengan daerah pilih (Dapil). Untuk saat ini masih ada 5 Dapil dengan 5.067 TPS," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)