Kupang: Jenazah balita Istin Nahak, 3, bersama jasad ayahnya, Paulus Nahak, ada di antara 18 jenazah yang dikeluarkan dari badan Pesawat Boeing 737-ER Lion Air yang mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis siang, 14 April 2022.
Pesawat Lion Air pengangkut jenazah, mengudara dari Bandara Manokwari, Papua, sekitar pukul 10.30 WIT dan mendarat di Bandara El Tari Kupang pukul 11.58 Wita, dijemput oleh Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni.
Istin merupakan satu-satunya balita yang menjadi korban dalam musibah kecelakaan truk di Kilometer 10 Distrik Minyambou, Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Jenazah bapak dan anak ini menjadi perhatian para penjemput karena ditempatkan bersama sama dalam satu gerobak kargo, beda dengan jenazah lainnya yang ditempatkan di masing masing kargo sebelum dipindahkan ke mobil ambulans.
"Ini jenazah balita dan ayahnya, ibunya masih kritis di rumah sakit di Manokwari," ujar Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF)-NTT di Papua Barat, Clinton Tallo.
Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Truk di Manokwari Tiba di Kupang
Clinton turut mengantar pemulangan jenazah dari Manokwari sampai sampai rumah duka di Atambua, Kabupaten Belu. Menurut dia, sang ibu yang belum disebutkan namanya, kritis dan akan segera menjalani operasi di rumah sakit.
Dia mengatakan, sumbangan darah dari pendonor anggota TNI sudah ada sejak Rabu malam. Clinton berharap operasi berjalan lancar sehingga nyawa sang ibu bisa diselamatkan.
Setelah seluruh jenasah dimasukan ke mobil ambulans, selanjutnya dilakukan doa bersama dan pelepasan.
Sebanyak 15 jenazah dibawa dengan mobil ambulans ke Kabupaten Belu dikawal oleh aparat kepolisian, dua jenazah dibawa ke Kabupaten Kupang, dan satu jenazah langsung diterbangkan ke Maumere, Kabupaten Sikka mengunakan pesawat Wings Air.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan para korban merupakan pekerja resmi di perusahaan tambang emas di daerah itu.
"Kita konsentrasi memakamkan mereka dengan adat istiadat dan agama mereka masing-masing secara layak, kemudian kita akan mengurus hak-hak mereka sebagai karyawan dari suatu perusahaan," jelasnya.
Kupang: Jenazah balita Istin Nahak, 3,
bersama jasad ayahnya, Paulus Nahak, ada di antara 18 jenazah yang dikeluarkan dari badan Pesawat Boeing 737-ER Lion Air yang mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis siang, 14 April 2022.
Pesawat Lion Air pengangkut jenazah, mengudara dari Bandara Manokwari, Papua, sekitar pukul 10.30 WIT dan mendarat di Bandara El Tari Kupang pukul 11.58 Wita, dijemput oleh Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni.
Istin merupakan satu-satunya balita yang menjadi korban dalam musibah kecelakaan truk di Kilometer 10 Distrik Minyambou, Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Jenazah bapak dan anak ini menjadi perhatian para penjemput karena ditempatkan bersama sama dalam satu gerobak kargo, beda dengan jenazah lainnya yang ditempatkan di masing masing kargo sebelum dipindahkan ke mobil ambulans.
"Ini jenazah balita dan ayahnya, ibunya masih kritis di rumah sakit di Manokwari," ujar Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF)-NTT di Papua Barat, Clinton Tallo.
Baca juga:
Jenazah Korban Kecelakaan Truk di Manokwari Tiba di Kupang
Clinton turut mengantar pemulangan jenazah dari Manokwari sampai sampai rumah duka di Atambua, Kabupaten Belu. Menurut dia, sang ibu yang belum disebutkan namanya, kritis dan akan segera menjalani operasi di rumah sakit.
Dia mengatakan, sumbangan darah dari pendonor anggota TNI sudah ada sejak Rabu malam. Clinton berharap operasi berjalan lancar sehingga nyawa sang ibu bisa diselamatkan.
Setelah seluruh jenasah dimasukan ke mobil ambulans, selanjutnya dilakukan doa bersama dan pelepasan.
Sebanyak 15 jenazah dibawa dengan mobil ambulans ke Kabupaten Belu dikawal oleh aparat kepolisian, dua jenazah dibawa ke Kabupaten Kupang, dan satu jenazah langsung diterbangkan ke Maumere, Kabupaten Sikka mengunakan pesawat Wings Air.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan para korban merupakan pekerja resmi di perusahaan tambang emas di daerah itu.
"Kita konsentrasi memakamkan mereka dengan adat istiadat dan agama mereka masing-masing secara layak, kemudian kita akan mengurus hak-hak mereka sebagai karyawan dari suatu perusahaan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)