Jakarta: Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, membaca fenomena kembali maraknya geng motor atau gangster yang berujung tawuran dan aksi kejahatan lainnya. Menurutnya, hal ini dipicu oleh situasi pandemi covid-19 yang menahun.
"Pandemi menyebabkan stres. Mereka seperti terisolasi," kata Reza dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, di Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Menurutnya, setiap orang yang terkena dampak stres cenderung melangsungkan aksi kejahatan. Namun, pemicu hal tersebut tetap harus digali lebih dalam.
Menurut dia, bisa jadi masyarakat melihat bahwa situasi saat ini seolah-olah vakum hukum. Sehingga, mereka bisa melancarkan aksi semena-mena.
"Terlebih menganggap bahwa perbuatan melanggar hukum tidak akan ditindak oleh aparat keamanan," kata Reza.
Agar situasi lebih kondusif, Reza menekankan agar polisi menampilkan dua sikap, yakni cepat dan ajeg. Polisi harus bergerak cepat tanpa menunggu laporan. Sedangkan yang dia maksud ajeg adalah polisi harus selalu hadir di saat ada isu yang meresahkan.
Baca: 28 Anggota Geng Motor di Tangerang Dibekuk, 16 Ditetapkan Tersangka
"Polisi harus hadir di tengah keresahan masyarakat, baik di dunia nyata maupun dunia maya," kata dia.
Dengan begitu, masyarakat akan berpikir kembali untuk melancarkan aksi kejahatan. Sikap responsif polisi pun akan membuat masyarakat semakin percaya terhadap penegak hukum. (Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, membaca fenomena kembali maraknya
geng motor atau
gangster yang berujung
tawuran dan aksi kejahatan lainnya. Menurutnya, hal ini dipicu oleh situasi pandemi covid-19 yang menahun.
"Pandemi menyebabkan stres. Mereka seperti terisolasi," kata Reza dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, di
Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Menurutnya, setiap orang yang terkena dampak stres cenderung melangsungkan aksi kejahatan. Namun, pemicu hal tersebut tetap harus digali lebih dalam.
Menurut dia, bisa jadi masyarakat melihat bahwa situasi saat ini seolah-olah vakum hukum. Sehingga, mereka bisa melancarkan aksi semena-mena.
"Terlebih menganggap bahwa perbuatan melanggar hukum tidak akan ditindak oleh aparat keamanan," kata Reza.
Agar situasi lebih kondusif, Reza menekankan agar polisi menampilkan dua sikap, yakni cepat dan ajeg. Polisi harus bergerak cepat tanpa menunggu laporan. Sedangkan yang dia maksud ajeg adalah polisi harus selalu hadir di saat ada isu yang meresahkan.
Baca:
28 Anggota Geng Motor di Tangerang Dibekuk, 16 Ditetapkan Tersangka
"Polisi harus hadir di tengah keresahan masyarakat, baik di dunia nyata maupun dunia maya," kata dia.
Dengan begitu, masyarakat akan berpikir kembali untuk melancarkan aksi kejahatan. Sikap responsif polisi pun akan membuat masyarakat semakin percaya terhadap penegak hukum.
(Fauzi Pratama Ramadhan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
