Surabaya: Sebanyak 400 pasien covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, dirawat di rumah sakit. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut mayoritas pasien bergejala ringan.
"Kami berkeliling rumah sakit dan sudah berkoordinasi dengan para dokter bila bergejala ringan jangan dirawat di rumah sakit," kata Eri, Rabu, 9 Februari 2022.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu memberikan pilihan kepada masyarakat. Pasien bergejala ringan yang tidak ingin dirawat di tempat isolasi terpusat (isoter) bisa melakukan isolasi mandiri di hotel dengan biaya mandiri.
"Orang-orang yang menengah ke atas dan takut berada di isoter bisa memanfaatkan hotel dengan biaya mandiri. Nanti juga akan dipantau oleh rumah sakit, sehingga level ini tidak naik," ujarnya.
Terkait bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Surabaya belum mencapai 20 persen. Tingkat BOR pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 bukan berdasarkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif covid-19, melainkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.
Baca: Pasien Covid-19 Meningkat, BOR di RS Tangsel Mencapai 41%
Eri mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait isoter bagi warga luar Kota Surabaya. Nantinya, warga luar kota bisa memanfaatkan isoter milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).
"Akan ada isoter di BPWS, jadi kalau ada KTP luar Surabaya akan dikirimkan ke sana," katanya.
Eri berharap masyarakat Kota Surabaya tidak panik menghadapi varian Omicron yang mulai masuk ke Kota Pahlawan. Sebab, masyarakat telah mendapatkan vaksinasi dosis satu dan vaksinasi dosis dua.
"Karena kalau kita sudah vaksin dosis satu dan dua, Insyaallah tidak akan genting seperti varian Delta," tutur Eri.
Surabaya: Sebanyak 400
pasien covid-19 di
Surabaya, Jawa Timur, dirawat di rumah sakit. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut mayoritas pasien bergejala ringan.
"Kami berkeliling rumah sakit dan sudah berkoordinasi dengan para dokter bila bergejala ringan jangan dirawat di rumah sakit," kata Eri, Rabu, 9 Februari 2022.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu memberikan pilihan kepada masyarakat. Pasien bergejala ringan yang tidak ingin dirawat di tempat
isolasi terpusat (isoter) bisa melakukan isolasi mandiri di hotel dengan biaya mandiri.
"Orang-orang yang menengah ke atas dan takut berada di isoter bisa memanfaatkan hotel dengan biaya mandiri. Nanti juga akan dipantau oleh rumah sakit, sehingga level ini tidak naik," ujarnya.
Terkait
bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Surabaya belum mencapai 20 persen. Tingkat BOR pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 bukan berdasarkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif covid-19, melainkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.
Baca:
Pasien Covid-19 Meningkat, BOR di RS Tangsel Mencapai 41%
Eri mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait isoter bagi warga luar Kota Surabaya. Nantinya, warga luar kota bisa memanfaatkan isoter milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).
"Akan ada isoter di BPWS, jadi kalau ada KTP luar Surabaya akan dikirimkan ke sana," katanya.
Eri berharap masyarakat Kota Surabaya tidak panik menghadapi varian Omicron yang mulai masuk ke Kota Pahlawan. Sebab, masyarakat telah mendapatkan vaksinasi dosis satu dan vaksinasi dosis dua.
"Karena kalau kita sudah vaksin dosis satu dan dua, Insyaallah tidak akan genting seperti varian Delta," tutur Eri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)