Jakarta: Ketersediaan internet belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga saat ini, terdapat delapan titik wilayah yang belum menerima jaringan internet (blank spot).
"Beberapa kecamatan masih blank spot. Termasuk di daerah pariwisata. Misalnya, Gunung Tambora," ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dompu Fakhrudin A Wahab, pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
Masyarakat Dompu tidak perlu menunggu bertahun-tahun lagi untuk merasakan manfaat internet. Menurut Fakhrudin, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membangun menara BTS di delapan desa pada 2021.
Delapan desa tersebut, yaitu Rasabou, Adu, Merada, Raba Baka, Tambora, Doropeti, Sori Tatanga, dan Woko.
"Diharapkan semua masyarakat di pelosok bisa merasakan manfaat internet. Terutama petani, agar bisa bisa memasarkan produk pertaniannya dari rumah," kata Fakhrudin.
Selain Kabupaten Dompu, beberapa warga di Kabupaten Bima, NTB, juga belum bisa merasakan layanan internet. Mereka terkendala dalam memasarkan produk pertanian berupa kopi.
Komang, petani kopi yang tinggal di Lereng Tambora, mengaku harus turun ke Poskedes Pancasila untuk mendapatkan sinyal. Di Poskedes Pancasila, Komang bisa menerima sinyal WiFi dari BAKTI Kominfo.
"Kalau di rumah kadang-kadang sinyal bagus. Kadang-kadang taruh di atas televisi atau lemari. Itu juga kadang-kadang masuk juga sinyalnya," kata Komang.
Warga Desa Oi Bura itu mempunyai lahan seluas tiga hektare (ha). Selain kopi, Komang juga menanam jeruk dan kakao.
Setiap tahun, Komang bisa memanen kopi 1,5 hingga 2 ton. "Kalau perawatannya biasa saja, hanya 500 kilogram hingga satu ton," katanya.
Jika sinyal sedang bagus, Komang kerap memasarkan kopi robusta Tomburanya melalui Instagram dan WhatsApp.
Jakarta: Ketersediaan internet belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga saat ini, terdapat delapan titik wilayah yang belum menerima jaringan internet (
blank spot).
"Beberapa kecamatan masih
blank spot. Termasuk di daerah pariwisata. Misalnya, Gunung Tambora," ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dompu Fakhrudin A Wahab, pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.
Masyarakat Dompu tidak perlu menunggu bertahun-tahun lagi untuk merasakan manfaat internet. Menurut Fakhrudin, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membangun menara BTS di delapan desa pada 2021.
Delapan desa tersebut, yaitu Rasabou, Adu, Merada, Raba Baka, Tambora, Doropeti, Sori Tatanga, dan Woko.
"Diharapkan semua masyarakat di pelosok bisa merasakan manfaat internet. Terutama petani, agar bisa bisa memasarkan produk pertaniannya dari rumah," kata Fakhrudin.
Selain Kabupaten Dompu, beberapa warga di Kabupaten Bima, NTB, juga belum bisa merasakan layanan internet. Mereka terkendala dalam memasarkan produk pertanian berupa kopi.
Komang, petani kopi yang tinggal di Lereng Tambora, mengaku harus turun ke Poskedes Pancasila untuk mendapatkan sinyal. Di Poskedes Pancasila, Komang bisa menerima sinyal WiFi dari BAKTI Kominfo.
"Kalau di rumah kadang-kadang sinyal bagus. Kadang-kadang taruh di atas televisi atau lemari. Itu juga kadang-kadang masuk juga sinyalnya," kata Komang.
Warga Desa Oi Bura itu mempunyai lahan seluas tiga hektare (ha). Selain kopi, Komang juga menanam jeruk dan kakao.
Setiap tahun, Komang bisa memanen kopi 1,5 hingga 2 ton. "Kalau perawatannya biasa saja, hanya 500 kilogram hingga satu ton," katanya.
Jika sinyal sedang bagus, Komang kerap memasarkan kopi robusta Tomburanya melalui Instagram dan WhatsApp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)