Bekasi: Pengelola Situ Rawa Gede, Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL), mengharapkan campur tangan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, ikut membantu proses perbaikan kerusakan akibat angin puting beliung beberapa waktu lalu.
Pasalnya, kerugian akibat musibah di salah satu destinasi wisata di Kelurahan Bojongmenteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, itu mencapai Rp128 juta.
Ketua KPPL, Krisdayadi, mengatakan sejumlah fasilitas rusak saat hujan deras disertai angin kencang. Seperti warung kuliner dan tembok pembatas antara Situ Rawa Gede dengan pemukiman warga yang jebol.
Selanjutnya, fasilitas seperti perkebunan edukasi yaitu media tanam hidroponik dan aquaponik serta lahan konvensional seluas 24 meter ambruk karena material yang digunakan semi permanen. Termasuk beberapa titik swafoto dan dua unit perahu.
Baca juga: Tanggul Kali Angke Jebol, Warga Was-was Kebanjiran
"Sekarang sudah kita perbaiki empat hari setelah kejadian. Tersisa lima warung yang masih rusak parah dan butuh anggaran cukup banyak. Saat ini total kerugian sekitar Rp128 juta, mulai dari kerusakan warung, spot foto, dan dua unit perahu," kata dia, Jumat, 30 Oktober 2020.
Krisdayadi menyatakan, sejauh ini belum ada bantuan dari Pemkot Bekasi untuk perbaikan di lokasi wisata tersebut. Ia mengaku telah menghubungi pihak terkait namun belum mendapat respons.
"Kami lihat nanti perkembangannya seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Bekasi pada Senin sore, 26 Oktober 2020. Akibatnya sejumlah pohon tumbang, banjir, dan kerusakan bangunan.
Bekasi: Pengelola Situ Rawa Gede, Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL), mengharapkan campur tangan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, ikut membantu proses perbaikan kerusakan akibat
angin puting beliung beberapa waktu lalu.
Pasalnya, kerugian akibat musibah di salah satu destinasi wisata di Kelurahan Bojongmenteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, itu mencapai Rp128 juta.
Ketua KPPL, Krisdayadi, mengatakan sejumlah fasilitas rusak saat hujan deras disertai angin kencang. Seperti warung kuliner dan tembok pembatas antara Situ Rawa Gede dengan pemukiman warga yang jebol.
Selanjutnya, fasilitas seperti perkebunan edukasi yaitu media tanam hidroponik dan aquaponik serta lahan konvensional seluas 24 meter ambruk karena material yang digunakan semi permanen. Termasuk beberapa titik swafoto dan dua unit perahu.
Baca juga:
Tanggul Kali Angke Jebol, Warga Was-was Kebanjiran
"Sekarang sudah kita perbaiki empat hari setelah kejadian. Tersisa lima warung yang masih rusak parah dan butuh anggaran cukup banyak. Saat ini total kerugian sekitar Rp128 juta, mulai dari kerusakan warung, spot foto, dan dua unit perahu," kata dia, Jumat, 30 Oktober 2020.
Krisdayadi menyatakan, sejauh ini belum ada bantuan dari Pemkot Bekasi untuk perbaikan di lokasi wisata tersebut. Ia mengaku telah menghubungi pihak terkait namun belum mendapat respons.
"Kami lihat nanti perkembangannya seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Bekasi pada Senin sore, 26 Oktober 2020. Akibatnya sejumlah pohon tumbang, banjir, dan kerusakan bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)