medcom.id, Medan: Delapan jenazah korban pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan, Sumatra Utara, diterbangkan setelah tertunda selama kurang lebih empat jam. Penundaan terjadi lantaran pesawat Hercules A-1321 yang sedianya mengangkut delapan jenazah dan rombongan keluarga itu mengalami kerusakan teknis.
Sekira pukul 10.55 WIB, Jumat 3 Juli, Hercules CN-255 memberangkatkan delapan jenazah ke sejumlah tujuan. Pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan. Rombongan keluarga jenazah pun turut dalam pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) itu.
CN-255 didatangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pesawat tersebut menggantikan Hercules A-1321 yang memercikkan api saat hendak mengangkut kedelapan jenazah.
Fanesa Boru Sembiring, keluarga korban yang ikut dalam rombongan pesawat itu, mengaku melihat percikan api tersebut. "Kami diminta turun dari pesawat dan menunggu," kata Fanesa.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pankoopsau) I Marsekal Muda A Dwi Putranto pun mengakui penundaan keberangkatan tersebut. Ia mengakui terjadi masalah pada sistem mesin pesawat. Namun masalah itu sudah dapat diatasi.
medcom.id, Medan: Delapan jenazah korban pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan, Sumatra Utara, diterbangkan setelah tertunda selama kurang lebih empat jam. Penundaan terjadi lantaran pesawat Hercules A-1321 yang sedianya mengangkut delapan jenazah dan rombongan keluarga itu mengalami kerusakan teknis.
Sekira pukul 10.55 WIB, Jumat 3 Juli, Hercules CN-255 memberangkatkan delapan jenazah ke sejumlah tujuan. Pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan. Rombongan keluarga jenazah pun turut dalam pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) itu.
CN-255 didatangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pesawat tersebut menggantikan Hercules A-1321 yang memercikkan api saat hendak mengangkut kedelapan jenazah.
Fanesa Boru Sembiring, keluarga korban yang ikut dalam rombongan pesawat itu, mengaku melihat percikan api tersebut. "Kami diminta turun dari pesawat dan menunggu," kata Fanesa.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pankoopsau) I Marsekal Muda A Dwi Putranto pun mengakui penundaan keberangkatan tersebut. Ia mengakui terjadi masalah pada sistem mesin pesawat. Namun masalah itu sudah dapat diatasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)