Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

Pilwalkot Bandung 2024 Bakal Diramaikan Sejumlah Perempuan

P Aditya Prakasa • 03 Juni 2024 21:27
Bandung: Sejumlah nama baru-baru ini telah muncul menjelang pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung pada November 2024. Tidak hanya pria, beberapa sosok perempuan juga digadang-gadang maju dalam Pilwalkot Bandung.
 
Nama-nama yang muncul adalah Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Oded, Atalia Praratya Kamil, Nurul Arifin, hingga Yena Iskandar Ma'soem. Bahkan mereka juga telah masuk dalam tahap penjaringan di sejumlah partai politik.
 
Baca: KPU Terima Salinan Putusan MA soal Batas Usia Cakada
 
Pengamat politik yang menjabat sebagai 'Director Centre for Political Analysis Strategic Indonesia', Nana Rukmana, mengatakan tatar Sunda tidak akan lepas dari kultur memuliakan perempuan.
 
"Makam Cut Nyak Dien di Sumedang sangat terpelihara karena beliau selain pahlawan juga sebagai tokoh perempuan pergerakan melawan kolonialisme yang sangat dihormati di Aceh. Sedangkan di Kota Bandung ada pula Sekolah Kautamaan Istri yang merupakan warisan dari Raden Dewi Sartika," kata Nana di Bandung, Senin, 3 Juni 2024.

Terkait Pilkada di Kota Bandung Nana pun menilai bukan menjadi masalah jika nantinya Kota Bandung dipimpin perempuan. Beberapa kandidat perempuan pun memiliki kualitas yang mumpuni.
 
"Kita lihat bagaimana Ummi Oded sering terjun ke masyarakat, lalu Atalia yang kuat dengan Jabar Bergeraknya, Nurul Arifin dengan anak mudanya. Lalu sekarang ada lagi calon perempuan lainnya yaitu Yena Iskandar Ma'soem yang merupakan penggiat dunia kesehatan sekaligus entepreneur yang sukses," jelasnya.
 
Menurut Koordinator Lingkar Studi Ilmu Politik (LSIP), Amir Sudrajat, munculnya nama Yena Iskandar Ma'soem menjadi menarik lantaran dia bisa menjadi figur alternatif dibandingkan dengan nama-nama yang sebelumnya sudah terlalu sering dimunculkan.
 
Menurutnya, kader perempuan PDI Perjuangan itu bisa menjadi jalan tengah dari kebekuan lahirnya pemimpinan perempuan di Kota Bandung.
 
"Selain dikenal sebagai politisi yang tangguh, dia juga dikenal sebagai aktifis pendidikan yang berpengaruh, Dia juga dikenal sebagai pengusaha perempuan yang sukses. Pengalamannya yang lengkap dan panjang diberbagai bidang itu bisa mejadi modal besar dalam kontestasi Pilkada Kota Bandung," kata Amir.
 
Menurut Amir, Yena dinilai berhasil dalam mengelola dunia usaha kesehatan. Banyak bidang usaha kesehatan mulai dari pengelolan rumah sakit, berbagai klinik kesehatan dan sukses mengelola banyak apotek.
 
"Pengalamannya dalam dunia kesehatan bisa dijadikan bekal untuk membuat Kota Bandung lebih baik lagi dalam melayani kesehatan sebagai kebutuhan dasar publik. Seperti diketahui meski memiliki puluhan rumah sakit yang menerima BPJS, warga Kota Bandung masih kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," katanya.
 
Yena pun dianggap memiliki kapasitas untuk membantu generasi muda dalam sektor ekonomi kreatif. Ini karena Yena memiliki pengalaman sebagai pengusaha yang harus melek terhadap perkembangan zaman.
 
"Hanya saja kita masih menunggu sejauh apa langkah-langkah Yena yang saya baru dengar akan maju di Piwalkot Bandung. Mudah-mudahan dengan hadirnya Yena, Piwalkot Bandung semakin berkualitas," ungkapnya.
 
Sementara Guru Besar Universitas Pajajaran, Muradi, menambahkan karakter kultur politik di Jabar dan khususnya Kota Bandung masih membutuhkan proses. Karena hingga kini belum ada 'pecah telur' kepemimpinan perempuan.
 
Menurut Muradi, semua bisa saja terjadi karena dinamika Piwalkot Bandung masih sangat terbuka, dan kemungkinan perempuan maju pun masih ada. Namun menurutnya, peta politik secara keseluruhan belum terlihat.
 
"Meski sebenarnya sangat memungkinkan adanya beberapa nama yang layak. Seperti Atalia, Ummi Oded hingga Nurul Arifin. Hanya saja penentuan nama-nama ini harus selesai dulu di internal partai," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan