Tangerang: Video yang memperlihatkan aksi perundungan seorang siswa SMK dengan memukul dan menendang temannya sendiri viral di media sosial. Hal tersebut terjadi di salah satu ruang kelas di SMK Yuppentek 2, Curug, Kabupaten Tangerang.
Video viral itu diunggah oleh akun @InfoTangerangKota, yang di mana aksi tersebut terekam oleh teman kelas lainnya. Dalam video tersebut, terlihat salah satu siswa yang menggendong tas memukuli korban hingga tergeletak di lantai.
"Woy mati elo sama gua," kata pria yang melakukan pemukulan tersebut.
"Sakit," jawab korban.
Menanggapi adanya perundungan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Curug, AKP Nurbianto mengatakan, peristiwa tindak kekerasan itu diduga terjadi di dalam ruang kelas, saat jam belajar mengajar tersebut telah ditangani pihaknya.
"Kejadiannya pada Kamis (12 Oktober 2023). Itu kejadian perkelahian antara anak-anak saja," kata Nurbianto.
Nurbianto menuturkan, pihaknya telah memeriksa dua siswa tersebut atas dugaan sebagai pelaku dan korban.
"Siswa itu sama-sama luka. Awalnya pelaku dibilang oleh korban jangan kayak perempuan. Terus pelaku marah dan terjadi perkelahian," jelasnya.
Atas kejadian itu, pihaknya pun memanggil para orang tua siswa dan sekolah untuk melakukan upaya preemtif dan preventif dengan melakukan mediasi serta penetrasi di lapangan.
"Hari ini sudah mediasi, kemarin sebenarnya sudah mediasi cuma belum selesai. Dua-duanya saat ini sudah sekolah lagi," tuturnya.
Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Yuppentek 2 Curug, Muhamad Farihin menuturkan, kejadian itu bermula hanya masalah saling melempar candaan. Namun, salah satu siswa tidak menerima candaan tersebut sehingga amarahnya memuncak sehingga melakukan pemukulan tersebut.
"Awalnya hanya meledek, mungkin karena sudah kesal terjadi seperti itu, dan si pelaku yang satu kelas pun kesal akhirnya seperti itu. Kejadiannya saat sedang pergantian guru," kata Farihin.
"Tadi sudah disepakati kesepakatan bersama, dari pihak korban, maupun pelaku sudah saling memaafkan, diselesaikan secara kekeluargaan, dengan surat pernyataan bersama," sambungnya.
Menurut Farihin, kejadian tersebut telah mencoreng peraturan sekolah, dengan melanggar tata tertib. Untuk kedua siswa tersebut, lanjutnya, hanya diberikan pembinaan terhadap kelakuan yang telah dilakukannya.
"Kalau berdasarkan peraturan sekolah jelas itu dilarang dan anak tersebut kita keluarkan. Tapi karena anak ini masih tahap pembinaan, jadi hanya diberikan sanksi saja berupa pembinaan, degan tujuan biar enggak putus sekolah. Serta membuat surat pernyataan terhadap kedua orang tuanya," jelasnya.
Tangerang: Video yang memperlihatkan aksi perundungan seorang siswa SMK dengan memukul dan menendang temannya sendiri viral di media sosial. Hal tersebut terjadi di salah satu ruang kelas di SMK Yuppentek 2, Curug, Kabupaten Tangerang.
Video viral itu diunggah oleh akun @InfoTangerangKota, yang di mana aksi tersebut terekam oleh teman kelas lainnya. Dalam video tersebut, terlihat salah satu siswa yang menggendong tas memukuli korban hingga tergeletak di lantai.
"Woy mati elo sama gua," kata pria yang melakukan pemukulan tersebut.
"Sakit," jawab korban.
Menanggapi adanya perundungan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Curug, AKP Nurbianto mengatakan, peristiwa tindak kekerasan itu diduga terjadi di dalam ruang kelas, saat jam belajar mengajar tersebut telah ditangani pihaknya.
"Kejadiannya pada Kamis (12 Oktober 2023). Itu kejadian perkelahian antara anak-anak saja," kata Nurbianto.
Nurbianto menuturkan, pihaknya telah memeriksa dua siswa tersebut atas dugaan sebagai pelaku dan korban.
"Siswa itu sama-sama luka. Awalnya pelaku dibilang oleh korban jangan kayak perempuan. Terus pelaku marah dan terjadi perkelahian," jelasnya.
Atas kejadian itu, pihaknya pun memanggil para orang tua siswa dan sekolah untuk melakukan upaya preemtif dan preventif dengan melakukan mediasi serta penetrasi di lapangan.
"Hari ini sudah mediasi, kemarin sebenarnya sudah mediasi cuma belum selesai. Dua-duanya saat ini sudah sekolah lagi," tuturnya.
Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Yuppentek 2 Curug, Muhamad Farihin menuturkan, kejadian itu bermula hanya masalah saling melempar candaan. Namun, salah satu siswa tidak menerima candaan tersebut sehingga amarahnya memuncak sehingga melakukan pemukulan tersebut.
"Awalnya hanya meledek, mungkin karena sudah kesal terjadi seperti itu, dan si pelaku yang satu kelas pun kesal akhirnya seperti itu. Kejadiannya saat sedang pergantian guru," kata Farihin.
"Tadi sudah disepakati kesepakatan bersama, dari pihak korban, maupun pelaku sudah saling memaafkan, diselesaikan secara kekeluargaan, dengan surat pernyataan bersama," sambungnya.
Menurut Farihin, kejadian tersebut telah mencoreng peraturan sekolah, dengan melanggar tata tertib. Untuk kedua siswa tersebut, lanjutnya, hanya diberikan pembinaan terhadap kelakuan yang telah dilakukannya.
"Kalau berdasarkan peraturan sekolah jelas itu dilarang dan anak tersebut kita keluarkan. Tapi karena anak ini masih tahap pembinaan, jadi hanya diberikan sanksi saja berupa pembinaan, degan tujuan biar enggak putus sekolah. Serta membuat surat pernyataan terhadap kedua orang tuanya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)