Seorang oengungsi dan anaknya berada di atas geladak KRI Kakap-811 saat dievakuasi di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (1/5/2024). ANTARA FOTO/Andri Saputra
Seorang oengungsi dan anaknya berada di atas geladak KRI Kakap-811 saat dievakuasi di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (1/5/2024). ANTARA FOTO/Andri Saputra

Pemprov Sulut akan Relokasi Warga 2 Desa di Kaki Gunung Ruang

Muhammad Syawaluddin • 02 Mei 2024 23:33
Manado: Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengungkapkan, pihaknya akan merelokasi dua desa di kaki Gunung Ruang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), yaitu desa Pumpppente dan Desa Lainppatehi.
 
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi antara Pemprov Sulut bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) di Kantor Gubernur Sulut, Kamis siang tadi, 2 Mei 2024.
 
"Warga desa di sana sudah diungsikan ke Desa Apengsala, Pulau Tagulandang. Jumlahnya hampir 400 hingga 500 kepala keluarga," ungkap Olly tanpa menyebut kondisi terakhir dua desa yang akan direlokasi itu.

"Pengosongan dua desa tersebut, sudah jadi keputusan, karena itu sudah menjadi catatan, daerah tersebut harus dikosongkan, tidak lagi jadi pemukiman. Dan itu sudah kami koordinasikan ke pemerintah pusat dan sudah ada kesepakatan untuk relokasi," sambungnya.
 
Baca: Pengungsi Erupsi Gunung Ruang Mulai Terserang Penyakit

Rencananya, relokasi warga dua desa akan dilakukan ke Likupang, dan Bolaang Mangondo Selatan. "Jaraknya dari Kota Manado memang butuh waktu tiga jam via darat, tapi mengapa dipilih lokasi tersebut, karena menyesuaikan dengan mata pencaharian warga desa yang akan direlokasi yang sebagian besar adalah nelayan," lanjut Olly.
 
Meski demikian, dia menyebutkan, tanah yang akan menjadi daerah relokasi, adalah milik masyarakat, sehingga butuh waktu bagi pemerintah untuk melakukan pembebasan.
 
Menanggapi hal itu, Kepala BNPB Letjen Suharyatno mengaku memberi dukungan penuh untuk relokasi. Dan saat ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian PMK dan Kementerian PUPR terkait rencana rehbailitasi dan rekonstruksi pascabencana.
 
"BNPB dan Kementerian PPUPR sudah melakukan koordinasi dan saat ini sudah siap membangun hunian tetap untuk relokasi 301 kepala keluarga dari dua desa di kaki Gunung Ruang. Hanya saja, butuh percepatan usulan daerah pemerintah kabupaten setempat dan pemprov untuk menetapkan lahan yang clear dan clean," seru Suharyatno.
 
Sementara untuk dukungan penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ruang, BNPB sudahmemberi dukungan operasional berupa dana sipa pakai sebesar Rp1,45 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan