Jakarta: Sebagai salah satu negara agraris di dunia, Indonesia harus berperan penting menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Program-program sektor pertanian harus berkesinambungan agar kelangkaan pangan bisa diantisipasi.
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri mengatakan Indonesia sebagai negara besar memerlukan desain kebijakan dan program pembangunan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke markas Badan Pangan Dunia (FAO) di Roma, Italia.
"Kami ingin pedesaan dengan karakter pertanian pangan, perkebunan, dan perikanan bisa produktif dan sejahtera. Untuk itu, kami siap mengawal kebijakan di parlemen dan menginstrusikan kepada kepala daerah di berbagai wilayah," kata Salim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 29 November 2023.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan kunjungan ini dilakukan dalam rangka diplomasi parlemen. Kunjungan dilakukan dengan misi kedaulatan pangan nasional.
"FAO adalah organisasi internasional yang strategis kontribusinya dalam mengatasi persoalan pangan, gizi, nutrisi dan pembangunan berkelanjutan di dunia. Saya mengapresiasi program yang selama ini dijalankan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan, mengatasi kelaparan, stunting, dan mengembangkan sektor pertanian," papar Jazuli.
Misi bukan hanya ketahanan pangan tapi kedaulatan pangan nasional karena dengan potensi yang dimiliki Indonesia baik dari potensi luasan lahan, kesuburan, iklim, maupun sumber daya manusia produktif, Indonesia sangat mungkin menjadi lumbung pangan nasional bahkan dunia.
"Kami berharap FAO terus mensupport program pangan dan pertanian di Indonesia agar misi tersebut bisa terwujud dan menjadi bagian solusi untuk mengatasi krisis pangan dan kelaparan di berbagai wilayah dunia," harap Jazuli.
Marcela Vilarreal dari FAO menyambut baik kehadiran dan menyatakan bahwa kerja sama dengan parlemen adalah bagian penting dan strategis dari upaya global mengatasi krisis pangan dan kelaparan di dunia. Dia melihat Indonesia adalah negara penting dan negara terbesar di kawasan dalam mensukseskan agenda global tersebut.
Sementara menurut Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rejendra Aryal, Indonesia adalah contoh sukses dari pelaksanaan program pertanian khususnya dalam pertanian keluarga atau family farming. Di mana keberhasilan Indonesia akan dijadikan FAO sebagai model bagi negara-negara lain.
Ke depan, Jazuli Juwaini berharap FAO bisa berkontribusi lebih nyata bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia. Karena dunia hari ini sedang tidak baik-baik saja menghadapi ancaman perubahan iklim, bencana, konflik dan perang yang menyebabkan krisis pangan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Fraksi PKS DPR melakukan kunjungan resmi ke Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO PBB) di Markas Besar FAO Roma Italia, Selasa, 28 November 2023. Kunjungan diterima Direktur Kemiteraan dan Kolaborasi FAO Marcela Villarreal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rajendra Aryal, Kepala Unit Keterlibatan Pertanian Keluarga dan Jaringan Parlemen Guilherme Brady, Penanggung Jawab Investasi, Pembelajaran dan Informasi Ilmiah Pertanian FAO Andrew Nadeau.
Jakarta: Sebagai salah satu
negara agraris di dunia, Indonesia harus berperan penting menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Program-program sektor pertanian harus berkesinambungan agar kelangkaan pangan bisa diantisipasi.
Ketua Majelis Syura
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri mengatakan Indonesia sebagai negara besar memerlukan desain kebijakan dan program pembangunan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan saat kunjungan ke markas
Badan Pangan Dunia (FAO) di Roma, Italia.
"Kami ingin pedesaan dengan karakter pertanian pangan, perkebunan, dan perikanan bisa produktif dan sejahtera. Untuk itu, kami siap mengawal kebijakan di parlemen dan menginstrusikan kepada kepala daerah di berbagai wilayah," kata Salim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 29 November 2023.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan kunjungan ini dilakukan dalam rangka diplomasi parlemen. Kunjungan dilakukan dengan misi kedaulatan pangan nasional.
"FAO adalah organisasi internasional yang strategis kontribusinya dalam mengatasi persoalan pangan, gizi, nutrisi dan pembangunan berkelanjutan di dunia. Saya mengapresiasi program yang selama ini dijalankan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan, mengatasi kelaparan, stunting, dan mengembangkan sektor pertanian," papar Jazuli.
Misi bukan hanya ketahanan pangan tapi kedaulatan pangan nasional karena dengan potensi yang dimiliki Indonesia baik dari potensi luasan lahan, kesuburan, iklim, maupun sumber daya manusia produktif, Indonesia sangat mungkin menjadi lumbung pangan nasional bahkan dunia.
"Kami berharap FAO terus mensupport program pangan dan pertanian di Indonesia agar misi tersebut bisa terwujud dan menjadi bagian solusi untuk mengatasi krisis pangan dan kelaparan di berbagai wilayah dunia," harap Jazuli.
Marcela Vilarreal dari FAO menyambut baik kehadiran dan menyatakan bahwa kerja sama dengan parlemen adalah bagian penting dan strategis dari upaya global mengatasi krisis pangan dan kelaparan di dunia. Dia melihat Indonesia adalah negara penting dan negara terbesar di kawasan dalam mensukseskan agenda global tersebut.
Sementara menurut Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rejendra Aryal, Indonesia adalah contoh sukses dari pelaksanaan program pertanian khususnya dalam pertanian keluarga atau
family farming. Di mana keberhasilan Indonesia akan dijadikan FAO sebagai model bagi negara-negara lain.
Ke depan, Jazuli Juwaini berharap FAO bisa berkontribusi lebih nyata bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia. Karena dunia hari ini sedang tidak baik-baik saja menghadapi ancaman perubahan iklim, bencana, konflik dan perang yang menyebabkan krisis pangan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Fraksi PKS DPR melakukan kunjungan resmi ke Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO PBB) di Markas Besar FAO Roma Italia, Selasa, 28 November 2023. Kunjungan diterima Direktur Kemiteraan dan Kolaborasi FAO Marcela Villarreal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia Rajendra Aryal, Kepala Unit Keterlibatan Pertanian Keluarga dan Jaringan Parlemen Guilherme Brady, Penanggung Jawab Investasi, Pembelajaran dan Informasi Ilmiah Pertanian FAO Andrew Nadeau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)