medcom.id, Surabaya: Nusa Tenggara Timur disebut-sebut sebagai daerah yang paling baik untuk produksi garam. Kualitasnya tidak jauh berbeda dengan kualitas garam milik Australia yang selama ini diimpor.
Jika ingin berbicara swasembada garam, NTT dinilai harus diperhitungkan. Direktur Utama PT Garam, Agung Budiyono menyebut saat ini Badan Usaha Milik Negera, PT Garam sudah mulai ekspansi di NTT. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam.
"Di NTT itu lokasi yang secara geoklimatologi bagus, pengeringannya cuma kalah dua bulan periode keringnya sama Australia. Kita punya keyakinan bisa meningkatkan kualitas garam kalau memang haluan kita ke sana (swasembada garam)," ujar Agung dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Produksi dan Kualitas Garam Nasional di Pullman Hotel, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/10/2016).
Saat ini PT Garam tengah melakukan ekspansi di sekitar teluk kupang. Dia bilang, pembukaan lahan di sana juga tidak sulit karena lahan hanya berbentuk rumput.
Dia yakin dalam 3-4 tahun swasembada pangan bisa tercapai. Masalahnya kata dia, investor tidak mau masuk ke sana, musababnya soal pembebasan lahan.
"Bukan berarti mereka tidak mau menjalin kemitraan dengan investor. Mereka kalau tanahnya dijual tidak mau, tapi kalau kerja sama mereka mau," ujar Agung.
PT Garam lanjut Agung sudah mendapat konsesi lahan selama 30 tahun di teluk kupang. Supaya terikat dilakukan kerja sama bersama notaris, dalam kerja sama itu pemuka adat diajak melihat kerja sama itu.
"Jadi saya bisa menghasilkan tanah tanpa punya tanah, bisnis apalagi? kita nggak bisa bicara swasembada garam kalau NTT tidak kita optimalkan, kalau di sini 5-6 bulan sudah kering, bagus. Kita harus masuk ke sana kalau mau tingkatkan kualitas," pungkas Agung.
Saat ini pengerjaan pabrik garam milik PT Garam di teluk kupang masih terus dilakukan.
medcom.id, Surabaya: Nusa Tenggara Timur disebut-sebut sebagai daerah yang paling baik untuk produksi garam. Kualitasnya tidak jauh berbeda dengan kualitas garam milik Australia yang selama ini diimpor.
Jika ingin berbicara swasembada garam, NTT dinilai harus diperhitungkan. Direktur Utama PT Garam, Agung Budiyono menyebut saat ini Badan Usaha Milik Negera, PT Garam sudah mulai ekspansi di NTT. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam.
"Di NTT itu lokasi yang secara geoklimatologi bagus, pengeringannya cuma kalah dua bulan periode keringnya sama Australia. Kita punya keyakinan bisa meningkatkan kualitas garam kalau memang haluan kita ke sana (swasembada garam)," ujar Agung dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Produksi dan Kualitas Garam Nasional di Pullman Hotel, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/10/2016).
Saat ini PT Garam tengah melakukan ekspansi di sekitar teluk kupang. Dia bilang, pembukaan lahan di sana juga tidak sulit karena lahan hanya berbentuk rumput.
Dia yakin dalam 3-4 tahun swasembada pangan bisa tercapai. Masalahnya kata dia, investor tidak mau masuk ke sana, musababnya soal pembebasan lahan.
"Bukan berarti mereka tidak mau menjalin kemitraan dengan investor. Mereka kalau tanahnya dijual tidak mau, tapi kalau kerja sama mereka mau," ujar Agung.
PT Garam lanjut Agung sudah mendapat konsesi lahan selama 30 tahun di teluk kupang. Supaya terikat dilakukan kerja sama bersama notaris, dalam kerja sama itu pemuka adat diajak melihat kerja sama itu.
"Jadi saya bisa menghasilkan tanah tanpa punya tanah, bisnis apalagi? kita nggak bisa bicara swasembada garam kalau NTT tidak kita optimalkan, kalau di sini 5-6 bulan sudah kering, bagus. Kita harus masuk ke sana kalau mau tingkatkan kualitas," pungkas Agung.
Saat ini pengerjaan pabrik garam milik PT Garam di teluk kupang masih terus dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)