Yogyakarta: Sejumlah tempat sampah di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta mulai rusak. Bahkan di beberapa lokasi tempat sampah tersebut hilang tutupnya.
"Dari 200 (tempat sampah), 25 persen yang rusak," kata Kepala UPT Malioboro, Ekwanto di Yogyakarta, Jumat, 22 November 2019.
Ekwanto menjelaskan ada sejumlah sejumlah sebab kerusakan fasilitas umum ini. Salah satunya diduga karena perilaku wisatawan memanfaatkan tempat sampah untuk duduk.
"Saking banyaknya pengunjung, (tempat sampah) dikira tempat duduk. Ini memprihatinkan. Padahal bukan tempat duduk," jelas Ekwanto.
Menurut Ekwanto Malioboro memang menjadi salah satu destinasi tujuan banyak wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Apalagi dengan adanya program Malioboro jadi kawasan semi pedestrian dalam beberapa momen di hari Selasa Wage dan hari Selasa lalu.
Saat jadi semi pedestrian, banyak wisatawan memanfaatkan untuk sekadar menikmati suasana atau swafoto. Ada juga wisatawan luar daerah yang datang.
Selain itu kerusakan juga karena pengambil sampah tidak memperlakukan benda tersebut dengan baik. Beberapa kali usai mengangkat tempat sampah tidak dikembalikan sesuai tempatnya.
"Kami sudah beberapa kali mengingatkan. Tapi (seperti) kebiasaan (tidak baik) dari rumah dibawa ke sini," ungkap Ekwanto.
Ekwanto juga mengatakan masih ada wisatawan yang membuang sampah sembarangan. Pihak UPT Malioboro, katanya, senantiasa mengedukasi wisatawan agar bisa menjaga fasilitas umum dan suasana dengan baik.
Salah satu langkah edukasi yang dilakukan dengan memberitahu melalui jaringan radio. Jaringan radio ini terpasang di sejumlah sudut berdampingan dengan kamera pengawas atau CCTV. "Ada yang membuat mereka (wisatawan) membuang sampah sesuai tempatnya," pungkas Ekwanto.
Yogyakarta: Sejumlah tempat sampah di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta mulai rusak. Bahkan di beberapa lokasi tempat sampah tersebut hilang tutupnya.
"Dari 200 (tempat sampah), 25 persen yang rusak," kata Kepala UPT Malioboro, Ekwanto di Yogyakarta, Jumat, 22 November 2019.
Ekwanto menjelaskan ada sejumlah sejumlah sebab kerusakan fasilitas umum ini. Salah satunya diduga karena perilaku wisatawan memanfaatkan tempat sampah untuk duduk.
"Saking banyaknya pengunjung, (tempat sampah) dikira tempat duduk. Ini memprihatinkan. Padahal bukan tempat duduk," jelas Ekwanto.
Menurut Ekwanto Malioboro memang menjadi salah satu destinasi tujuan banyak wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Apalagi dengan adanya program Malioboro jadi kawasan semi pedestrian dalam beberapa momen di hari Selasa Wage dan hari Selasa lalu.
Saat jadi semi pedestrian, banyak wisatawan memanfaatkan untuk sekadar menikmati suasana atau swafoto. Ada juga wisatawan luar daerah yang datang.
Selain itu kerusakan juga karena pengambil sampah tidak memperlakukan benda tersebut dengan baik. Beberapa kali usai mengangkat tempat sampah tidak dikembalikan sesuai tempatnya.
"Kami sudah beberapa kali mengingatkan. Tapi (seperti) kebiasaan (tidak baik) dari rumah dibawa ke sini," ungkap Ekwanto.
Ekwanto juga mengatakan masih ada wisatawan yang membuang sampah sembarangan. Pihak UPT Malioboro, katanya, senantiasa mengedukasi wisatawan agar bisa menjaga fasilitas umum dan suasana dengan baik.
Salah satu langkah edukasi yang dilakukan dengan memberitahu melalui jaringan radio. Jaringan radio ini terpasang di sejumlah sudut berdampingan dengan kamera pengawas atau CCTV. "Ada yang membuat mereka (wisatawan) membuang sampah sesuai tempatnya," pungkas Ekwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)