Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantoro Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantoro Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Dirjen Kemenkes: Kasus Antraks di Gunungkidul KLB

Ahmad Mustaqim • 17 Januari 2020 20:20
Gunungkidul: Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantoro mengatakan kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta sempat masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus yang masuk kategori KLB itu saat lembaganya menerima laporan awal pada 28 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
 
Ia mengatakan, pihaknya memiliki kategori penilaian dalam menyebut kejadian sebagai KLB. Menurut dia, apabila ada satu jenis penyakit yang jumlahnya meningkat dari periode sebelumnya maka bisa disebut KLB.
 
"Jadi kalau kemarin enggak ada hari ini ada satu saja, saya menyebutnya adalah kejadian luar biasa," kata Anung di Rumah Dinas Bupati Gunungkidul Jumat, 17 Januari 2020.

Setidaknya, ada 27 warga di Dusun Ngrejek Wetan dan Ngrejek Kulon, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, yang dinyatakan positif antraks. Mereka terpapar antraks karena mengonsumsi daging ternak yang disembelih karena sakit mendadak. Puluhan warga ini dalam tahap pengobatan.
 
Anung mengungkapkan, ada pula penyebutan out break dalam kasus penyebaran penyakit. Disebut out break karena satu kejadian penyebaran penyakit kemudian menyebar di berbagai daerah lain. Bagi Anung, hal ini disebut wabah.
 
Ia mengatakan kasus antraks di Gunungkidul terjadi cukup banyak pada periode tertentu. Periode yang Anung maksudkan yakni sesuai laporan yang masuk di Kementerian Kesehatan.
 
"Dari laporan kasusnya masuk sampai tidak ditemukan kasus baru. Sekarang sudah aman dalam artian untuk manusia," ujarnya.
 
Anung tetap mengingatkan bahaya penyebaran antraks ke manusia. Penyebaran ini bisa melalui manusia, ataupun hewan dari bakteri di dalam spora. Penyebarannya bisa melalui udara dan tanah yang telah terkontaminasi spora.
 
Ia menambahkan, warga Gunungkidul harus menjaga tiga aspek, yakni kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Menurutnya, kebersihan lingkungan akan sekaligus membuat kesehatan terjaga. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan