Tanjungpinang: Sebanyak 40 dari hampir 400 orang pencari suaka yang tinggal di Hotel Bhadra, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), terkonfirmasi covid-19. Status mereka orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Gama AF Isnaeni, mengatakan 40 orang pencari suaka itu masih berhubungan dengan pencari suaka lainnya. Mereka sulit diatur.
Jumlah petugas keamanan yang mengawasi pun sangat terbatas sehingga tidak mampu mengarahkan pencari suaka positif covid-19 untuk isolasi di rumah-rumah yang tersedia di Hotel Bhadra.
"Ketika pencari suaka itu berkumpul, itu menjadi kekuatan besar sehingga sulit diatur. Padahal ini untuk kepentingan mereka juga agar cepat sembuh, dan tidak menularkan virus itu kepada teman-temannya," ujar Gama, Jumat, 28 Mei 2021.
Gama menjelaskan klaster berawal dari seorang pencari suaka yang terdeteksi positif covid-19. Kemudian, petugas kesehatan melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak dengan pencari suaka tersebut. Hasilnya, 15 orang pencari suaka lainnya tertular.
Baca: Okupansi Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Naik Jadi 28%
Penelusuran dilakukan kembali secara intensif semalam. Sebanyak 24 orang pencari suaka lainnya juga terkonfirmasi covid-19.
"Kalau tidak terkendali, potensial seluruh yang kontak erat dengan pencari suaka yang positif covid-19 tersebut, tertular," tutur Gama.
Seluruh pasien positif covid-19 tidak memiliki gejala. Mereka dalam kondisi sehat dan beraktivitas seperti biasa.
Namun sejak tiga hari lalu mereka dilarang ke luar hotel. "Kami sudah melayangkan surat kepada IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi) untuk menyediakan makanan untuk mereka sehingga tidak perlu ke luar hotel," ucap Gama.
Tanjungpinang: Sebanyak 40 dari hampir 400 orang
pencari suaka yang tinggal di Hotel Bhadra, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (
Kepri), terkonfirmasi covid-19. Status mereka orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Gama AF Isnaeni, mengatakan 40 orang pencari suaka itu masih berhubungan dengan pencari suaka lainnya. Mereka sulit diatur.
Jumlah petugas keamanan yang mengawasi pun sangat terbatas sehingga tidak mampu mengarahkan pencari suaka positif covid-19 untuk isolasi di rumah-rumah yang tersedia di Hotel Bhadra.
"Ketika pencari suaka itu berkumpul, itu menjadi kekuatan besar sehingga sulit diatur. Padahal ini untuk kepentingan mereka juga agar cepat sembuh, dan tidak menularkan virus itu kepada teman-temannya," ujar Gama, Jumat, 28 Mei 2021.
Gama menjelaskan klaster berawal dari seorang pencari suaka yang terdeteksi positif covid-19. Kemudian, petugas kesehatan melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak dengan pencari suaka tersebut. Hasilnya, 15 orang pencari suaka lainnya tertular.
Baca:
Okupansi Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Naik Jadi 28%
Penelusuran dilakukan kembali secara intensif semalam. Sebanyak 24 orang pencari suaka lainnya juga terkonfirmasi covid-19.
"Kalau tidak terkendali, potensial seluruh yang kontak erat dengan pencari suaka yang positif covid-19 tersebut, tertular," tutur Gama.
Seluruh pasien positif covid-19 tidak memiliki gejala. Mereka dalam kondisi sehat dan beraktivitas seperti biasa.
Namun sejak tiga hari lalu mereka dilarang ke luar hotel. "Kami sudah melayangkan surat kepada IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi) untuk menyediakan makanan untuk mereka sehingga tidak perlu ke luar hotel," ucap Gama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
