Surabaya: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyiapkan langkah preventif untuk menekan kasus covid-19 di wilayahnya yang masuk PPKM Level 4. Eri berharap strateginya didukung masyarakat dengan disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi," kata Eri, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 22 Juli 2021.
Sejumlah langkah preventif yang disiapkannya, yakni menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di 154 kelurahan se-Surabaya. Tempat isoman itu diperuntukkan pasien tanpa gejala atau gejala ringan bagi warga setempat.
Baca: Vaksinasi Massal di DIY Ditiadakan Selama PPKM
"Kita siapkan tempat isoman di seluruh kelurahan. Ini untuk memutus penyebaran covid-19 khususnya klaster keluarga, agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya," ujarnya.
Untuk lokasi isoman, lanjut Eri, menggunakan berbagai tempat publik seperti gedung sekolah. Ia memastikan tempat isolasi itu layak digunakan, didukung fasilitas penunjang lainnya seperti toilet dan lainnya.
"Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC nya. Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan akan disesuaikan," ujarnya.
Langkah berikutnya adalah menyiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat, yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.
"Mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang isoman. Kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isoman," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya juga terus memasifkan testing dan tracing. Bahkan, ia sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen disebar di 63 puskesmas se-Surabaya.
Baca: Pemprov Jateng Terima Rp4,7 Triliun untuk PPKM Level 4
"Tiap puskesmas dikirim rata-rata 2-4 ribu antigen. Nah bagi masyarakat yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala silahkan swab. Pada saat hasilnya positif langsung isolasi, tetapi apabila negatif cukup kami info tidak diberikan hasilnya," ujarnya.
Sslain itu, Eri mengaku juga telah menerjunkan petugas tracing dari berbagai Perangkat Daerah (PD). Harapannya agar tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien covid-19.
"Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kita lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya. Ini tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," katanya.
Surabaya: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyiapkan langkah preventif untuk menekan kasus
covid-19 di wilayahnya yang masuk PPKM Level 4. Eri berharap strateginya didukung masyarakat dengan disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi," kata Eri, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 22 Juli 2021.
Sejumlah langkah preventif yang disiapkannya, yakni menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di 154 kelurahan se-Surabaya. Tempat isoman itu diperuntukkan pasien tanpa gejala atau gejala ringan bagi warga setempat.
Baca: Vaksinasi Massal di DIY Ditiadakan Selama PPKM
"Kita siapkan tempat isoman di seluruh kelurahan. Ini untuk memutus penyebaran covid-19 khususnya klaster keluarga, agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya," ujarnya.
Untuk lokasi isoman, lanjut Eri, menggunakan berbagai tempat publik seperti gedung sekolah. Ia memastikan tempat isolasi itu layak digunakan, didukung fasilitas penunjang lainnya seperti toilet dan lainnya.
"Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC nya. Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan akan disesuaikan," ujarnya.