Surabaya: Ratusan rumah dan fasilitas umum di berbagai daerah di Jawa Timur mengalami rusak akibat gempa 5,9 magnitudo di Kabupaten Blitar. Meski tidak ada korban jiwa, beberapa orang mengalami luka berat dan ringan.
"Korban luka-luka ada dua orang, satu di antaranya luka berat dan satu orang lagu luka ringan. Keduanya juga telah mendapatkan perawatan," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Satriyo Nurseno, dikonfirmasi, Sabtu, 22 Mei 2021.
Selain itu, ratusan rumah dan fasilitas umum (fasum) di beberapa daerah di Jatim rusak. Yakni 26 unit rumah, lima unit fasum dan satu unit rumah, yang masing-masing rusak ringan di Kabupaten Malang.
Baca: Masyarakat Blitar Diminta Menjauhi Gedung Retak
Lalu di Kabupaten Blitar, dua unit rumah rusak berat, enam unit rumah rusak ringan, 95 unit rumah rusak ringan, dan sembilan unit fasum rusak ringan.
Kemudian di Kabupaten Lumajang, 18 unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak berat. Kota Malang satu unit rumah mengalami rusak ringan, lalu di Kabupaten Pasuruan satu unit rumah dan satu unit fasum masing-masing rusak ringan.
"Kemudian di Kabupaten Jember, satu unit fasum dan di Kota Blitar tiga unit rumah masing-masing rusak ringan," ujarnya.
Baca: Sedikitnya 30 Rumah di Malang Rusak Akibat Gempa Blitar
Saat gempa, lanjut dia, BPBD beberapa mencatat informasi seputar guncangan yang dirasakan warga setempat. Misalnya warga di Kabupaten Blitar merasakan guncangan kuat sekitar 15 detik, warga di Kabupaten Malang merasakan guncangan 5 detik, dan di Kota Blitar 2 hingga 3 detik.
"Gempa membuat warga di dalam rumah panik dan keluar rumah," katanya.
Saat ini, BPBD Jatim terus melakukan koordinasi dan memonitor penanganan pascagempa di wilayahnya. BPBD Jatim juga menyalurkan bantuan logistik, antara lain sembako, lauk pauk dan terpal. Bantuan untuk mendukung penanganan covid-19 juga diberikan, seperti masker kain dan masker medis.
"Ada 725 paket sembako, masker kain 15.000 buah, masker medis 2.000 buah, lauk Pauk BNPB 40 kardus, dan terpal 100 lembar," ujarnya.
Surabaya: Ratusan rumah dan fasilitas umum di berbagai daerah di Jawa Timur mengalami rusak akibat
gempa 5,9 magnitudo di Kabupaten Blitar. Meski tidak ada korban jiwa, beberapa orang mengalami luka berat dan ringan.
"Korban luka-luka ada dua orang, satu di antaranya luka berat dan satu orang lagu luka ringan. Keduanya juga telah mendapatkan perawatan," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Satriyo Nurseno, dikonfirmasi, Sabtu, 22 Mei 2021.
Selain itu, ratusan rumah dan fasilitas umum (fasum) di beberapa daerah di Jatim rusak. Yakni 26 unit rumah, lima unit fasum dan satu unit rumah, yang masing-masing rusak ringan di Kabupaten Malang.
Baca: Masyarakat Blitar Diminta Menjauhi Gedung Retak
Lalu di Kabupaten Blitar, dua unit rumah rusak berat, enam unit rumah rusak ringan, 95 unit rumah rusak ringan, dan sembilan unit fasum rusak ringan.
Kemudian di Kabupaten Lumajang, 18 unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak berat. Kota Malang satu unit rumah mengalami rusak ringan, lalu di Kabupaten Pasuruan satu unit rumah dan satu unit fasum masing-masing rusak ringan.
"Kemudian di Kabupaten Jember, satu unit fasum dan di Kota Blitar tiga unit rumah masing-masing rusak ringan," ujarnya.
Baca: Sedikitnya 30 Rumah di Malang Rusak Akibat Gempa Blitar
Saat gempa, lanjut dia, BPBD beberapa mencatat informasi seputar guncangan yang dirasakan warga setempat. Misalnya warga di Kabupaten Blitar merasakan guncangan kuat sekitar 15 detik, warga di Kabupaten Malang merasakan guncangan 5 detik, dan di Kota Blitar 2 hingga 3 detik.
"Gempa membuat warga di dalam rumah panik dan keluar rumah," katanya.
Saat ini, BPBD Jatim terus melakukan koordinasi dan memonitor penanganan pascagempa di wilayahnya. BPBD Jatim juga menyalurkan bantuan logistik, antara lain sembako, lauk pauk dan terpal. Bantuan untuk mendukung penanganan covid-19 juga diberikan, seperti masker kain dan masker medis.
"Ada 725 paket sembako, masker kain 15.000 buah, masker medis 2.000 buah, lauk Pauk BNPB 40 kardus, dan terpal 100 lembar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)