Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana (belakang pita kanan batik kuning), menyaksikan aksi Forum GenRe Kota Mataram dalam Kegiatan Gebyar Kesenian dan Produk Kampung Keluarga Berkualitas se-Kota Mataram, Kamis, 17 November 2022. Antara/ Nirkomala
Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana (belakang pita kanan batik kuning), menyaksikan aksi Forum GenRe Kota Mataram dalam Kegiatan Gebyar Kesenian dan Produk Kampung Keluarga Berkualitas se-Kota Mataram, Kamis, 17 November 2022. Antara/ Nirkomala

Mataram Punya 18 Kampung KB untuk Menurunkan Angka Stunting

Antara • 17 November 2022 16:00
Mataram: Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki 18 Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tersebar di enam kecamatan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting dari hulu.
 
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram, H Moh Carnoto, mengatakan keberadaan 18 Kampung KB itu menjadi salah satu cara pencegahan stunting dari hulu yakni edukasi remaja terutama remaja putri.
 
"Bagaimana remaja putri ini bisa mengkonsumsi makanan bergizi, menerapkan pola hidup sehat sehingga mampu menciptakan keluarga berkualitas yang akan melahirkan keturunan sehat dan berkualitas," kata Carnoto di Mataram, Kamis, 17 November 2022.
 
Baca: Kepala Desa di Bangka Diminta Aktif Menanggulangi Stunting

Carnoto mengatakan keberadaan 18 Kampung KB yang berada di 18 kelurahan itu memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan menurunkan angka balita kerdil di Kota Mataram.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Apalagi 18 Kampung KB saat ini sudah memiliki dapur sehat (Dasat) untuk mengatasi masalah balita kerdil serta upaya pencegahan. Penanganan masalah balita kerdil, kami bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait salah satunya Dinas Kesehatan," jelasnya.
 
Hal itu bisa dilihat dari hasil penimbangan balita pada bulan Agustus 2022, data kasus balita kerdil di Kota Mataram tercatat 17,33 persen, atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 2021 yang mencapai 24,3 persen.
 
"Jika melihat penurunan yang signifikan tersebut, kami optimistis target 14 persen di tahun 2024 bisa tercapai. Bahkan tahun 2023, kita sudah bisa di bawah 14 persen," ungkapnya.
 
Sementara Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, mengatakan optimalisasi Kampung KB menjadi strategis guna meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan serta memperkuat institusi keluarga.
 
"Namun kita tentu menyadari, bahwa DP2KB akan sulit menjalankan amanah ini jika tidak ada dukungan dan koordinasi dari berbagai OPD terkait," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
(DEN)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif