"Awalnya penderita mengalami sakit demam dan kemudian muncul nyeri pada persendian dan kelemahan anggota gerak. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio," kata Kepala Dinas Kesehatan Pidie, Arika Aboebakar, Sp.OG, Sabtu, 19 November 2022.
Kasus polio pada anak tersebut ditemukan di Kabupaten Pidie dan telah dikonfirmasi dari hasil pemeriksaan laboratorium Prof Sri Oemijati, Kemenkes Jakarta yang merupakan laboratorium rujukan nasional.
Baca: Satu Kasus Ditemukan di Aceh, Pemerintah Tetapkan Status KLB Polio |
"Dinkes Pidie dengan tim dari Dinas Kesehatan Aceh, Kementerian Kesehatan, WHO, dan UNICEF sudah melakukan respon awal berupa Penyelidikan Epidemiologi (PE) termasuk pencarian kasus tambahan di wilayah terdampak baik di masyarakat maupun melalui kunjungan ke puskesmas dan RS setempat," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga melakukan review cakupan imunisasi dan Penilaian Kondisi Sosial (social assessment) untuk mengetahui bagaimana penerimaan masyarakat di wilayah terdampak terhadap imunisasi.
"Selain itu koordinasi dan pengaktifan Tim Gerak Cepat (TGC) juga segera dilakukan," jelasnya.
Sementara itu, Dengan ditemukannya kasus polio di Pidie, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie menyatakan temuan kasus tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), karena Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah dinyatakan bebas polio dan dunia saat ini bergerak menuju eradikasi untuk menghilangkan polio dari seluruh negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id