Yogyakarta: Matinya siaran TV analog di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat warga harus membeli set top box (STB). Siaran TV analog di DIY mulai dimatikan pada Sabtu dini hari, 3 Desember 2022, pukul 00.03 WIB. Namun, stok STB di sejumlah toko elektronik habis.
Tuti, seorang warga Yogyakarta, mengatakan sudah mencari ke lima toko elektronik. Ia mengatakan belum mendapat STB yang diharapkan.
"Setiap toko yang saya singgahi itu ada tulisan 'STB habis'. Belum tahu kalau masih ada toko (elektronik) yang stok STB-nya masih," kata dia dihubungi Sabtu, 3 Desember 2022.
Ia mengatakan masih berupa mencari toko elektronik yang stok STB-nya tersedia. Meskipun, ia masih harus keliling sejumlah jalan protokol mencari toko-toko elektronik.
Samuji, juga warga Yogyakarta, belum mendapat STB. Ia juga singgah di 3 hingga 4 toko elektronik namun belum mendapat STB.
"Bismillah. Ini masih cari. Semoga bisa dapat nanti," kata dia.
Di sisi lain, seorang warga Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Luqman Hakim telah membeli STB 6 bulan lalu. Ia sengaja membeli STB agar segera bisa menikmati siaran digital.
"Dulu saya beli harganya Rp200 ribu. Sekarang gak tahu harganya. Biasanya kalau barang banyak yang cari harganya bisa naik," ucapnya.
Luqman mendukung migrasi dari siaran analog ke digital karena kualitas TV digital lebih bagus. Sedangkan, kata dia, TV analog kadang gambar masih bersemut jika posisi antena kurang pas.
"Selain kualitas gambar yang bagus, saya juga bisa mendapatkan lebih banyak pilihan chanel tanpa langganan alias gratis. Setidaknya saya bisa akses sekitar 30 chanel," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Matinya siaran TV analog di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat warga harus membeli set top box (STB).
Siaran TV analog di DIY mulai dimatikan pada Sabtu dini hari, 3 Desember 2022, pukul 00.03 WIB. Namun, stok STB di sejumlah toko elektronik habis.
Tuti, seorang warga Yogyakarta, mengatakan sudah mencari ke lima toko elektronik. Ia mengatakan belum mendapat STB yang diharapkan.
"Setiap toko yang saya singgahi itu ada tulisan 'STB habis'. Belum tahu kalau masih ada toko (elektronik) yang stok STB-nya masih," kata dia dihubungi Sabtu, 3 Desember 2022.
Ia mengatakan masih berupa mencari toko elektronik yang stok STB-nya tersedia. Meskipun, ia masih harus keliling sejumlah jalan protokol
mencari toko-toko elektronik.
Samuji, juga warga Yogyakarta, belum mendapat STB. Ia juga singgah di 3 hingga 4 toko elektronik namun belum mendapat STB.
"Bismillah. Ini masih cari. Semoga bisa dapat nanti," kata dia.
Di sisi lain, seorang warga Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Luqman Hakim telah membeli STB 6 bulan lalu. Ia sengaja membeli STB agar segera bisa menikmati siaran digital.
"Dulu saya beli harganya Rp200 ribu. Sekarang
gak tahu harganya. Biasanya kalau barang banyak yang cari harganya bisa naik," ucapnya.
Luqman mendukung migrasi dari siaran analog ke digital karena kualitas TV digital lebih bagus. Sedangkan, kata dia, TV analog
kadang gambar masih bersemut jika posisi antena kurang pas.
"Selain kualitas gambar yang bagus, saya juga bisa mendapatkan lebih banyak pilihan chanel tanpa langganan alias gratis. Setidaknya saya bisa akses sekitar 30 chanel," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
