Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Suyitno, mengatakan moderasi beragama membutuhkan kerjasama para pihak.
"Moderasi beragama merupakan sikap yang tidak berlebihan atau di tengah-tengah. Tidak ekstrem serta tidak radikal," kata Suyitno dalam keterangan pers, Selasa, 4 Oktober 2022.
| Baca: Ingat! Guru PAI Harus Paham Soal Moderasi Beragama |
Suyitno menjelaskan dalam mewujudkan moderasi beragama di Indonesia tentunya membutuhkan kerja sama yang baik antar suku, agama, ras, budaya, baik laki-laki maupun perempuan.
"Kita dituntut untuk bersikap moderat agar terwujud Indonesia damai dipenuhi dengan kerukunan, cinta kasih dan kepedulian," jelasnya.
Menurutnya perempuan dapat berperan besar dalam membumikan pemahaman moderasi beragama. Perempuan pada dasarnya menanamkan nilai kasih sayang.
"Manusia lahir dari rahim dalam diri perempuan, melahirkan kasih sayang. Di sini lah letak pentingnya perempuan dalam menyuarakan moderasi beragama," ungkapnya.
Menurutnya kegiatan ini menjadi strategis karena berkumpulnya para tokoh agama perempuan. Melalui tokoh-tokoh agama ini diharapkan bisa mengajak umat khususnya kalangan perempuan agar moderasi beragama bisa menjadi pegangan dalam berkeluarga.
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Guru Besar UIN Jakarta Srimulyati, tokoh Budha Julyati Wibowo, dan Pendeta Agus Susanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id