Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat berhati-hati memilih lembaga untuk menyalurkan zakat, infak, serta sedekah. Dia menyarankan agar masyarakat menyalurkan zakatnya ke lembaga yang punya rekam jejak bagus dan tepercaya, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dia menyakini Baznas bukan cuma mengumpulkan dana, tapi data penerima dan penyalurannya jelas, sehingga bisa dipercaya. Sebab Baznas merupakan badan zakat resmi milik negara yang kegiatannya diawasi langsung.
"Baznas menurut saya lebih bagus ya. Tidak hanya mereka membagikan atau mengumpulkan saja, mustahik-mustahiknya dicatat, tapi governance-nya juga perlu dicatat," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Juli 2022.
Ganjar menjelaskan BAZNAS tidak hanya diatur melalui Undang-Undang, tapi juga beberapa lembaga tinggi seperti Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah. Sehingga penyaluran dananya terjamin.
Berbeda dengan lembaga filantropi yang kini ramai diperbincangkan, Aksi Cepat Tanggap (ACT). Sumber dana Baznas dan ACT berbeda, Baznas mengelola dana yang berasal dari zakat, infak, dan sedekah, sedangkan ACT berasal dari masyarakat.
"ACT kan juga bukan model zakat. Dia kan institusi sosial dibawah Kemensos. Kalo ini (Baznas) kan enggak, ini Undang-Undang terus Kemenag mengatur, Pemda mengatur dan ini unsurnya juga sudah jelas," jelas Ganjar.
Semarang: Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat berhati-hati memilih lembaga untuk menyalurkan zakat, infak, serta sedekah. Dia menyarankan agar masyarakat menyalurkan zakatnya ke lembaga yang punya rekam jejak bagus dan tepercaya, seperti Badan Amil Zakat Nasional (
Baznas).
Dia menyakini Baznas bukan cuma mengumpulkan dana, tapi data penerima dan penyalurannya jelas, sehingga bisa dipercaya. Sebab Baznas merupakan badan zakat resmi milik negara yang kegiatannya diawasi langsung.
"Baznas menurut saya lebih bagus ya. Tidak hanya mereka membagikan atau mengumpulkan saja, mustahik-mustahiknya dicatat, tapi
governance-nya juga perlu dicatat," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Juli 2022.
Ganjar menjelaskan BAZNAS tidak hanya diatur melalui Undang-Undang, tapi juga beberapa lembaga tinggi seperti Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah. Sehingga penyaluran dananya terjamin.
Berbeda dengan lembaga filantropi yang kini ramai diperbincangkan, Aksi Cepat Tanggap (ACT). Sumber dana Baznas dan ACT berbeda, Baznas mengelola dana yang berasal dari zakat, infak, dan sedekah, sedangkan ACT berasal dari masyarakat.
"ACT kan juga bukan model zakat. Dia kan institusi sosial dibawah Kemensos. Kalo ini (Baznas) kan enggak, ini Undang-Undang terus Kemenag mengatur, Pemda mengatur dan ini unsurnya juga sudah jelas," jelas Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
