Sukoharjo: Sebanyak 3 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kekurangan air bersih. Hal itu berdasarkan pemetaan dampak kemarau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.
"Ketiga kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Weru. Tiga daerah ini memang langganan kekeringan saat kemarau tiba. Karena daerahnya memang pegunungan," ujar Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, di Sukoharjo, Selasa, 6 Agustus 2024.
Terkait dampak kekeringan tersebut, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih ke daerah kekurangan air bersih sejak penetapan status siaga darurat kekeringan. Diketahui, status siaga darurat kekeringan ditetapkan sejak Juni hingga 31 Oktober 2024.
BPBD Sukoharjo menyiapkan 300-an tangki air bersih untuk memwnuhi kebutuhan warga di daerah kekurangan.
"Kita sudah mengimbau daerah-daerah potensi itu kalau kekurangan air bersih agar segera melaporkan ke BPBD. BPBD akan segera untuk memberikan bantuan ke daerah-daerah tersebut," bebernya.
Di sisi lain, penyaluran air bersih ke daerah rawan kekeringan menggunakan truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter. Penyaluran air dilakukan dua kali sepekan atau tergantung jumlah jiwa dalam daerah tersebut.
"Kita menyesuaikan jumlah jiwanya. Kalau sudah minta sekali kita akan rutin. Makanya tergantung jumlah jiwanya. Kalau kemarin di Kamal itu 260 jiwa otomatis seminggu minimal dua kali," ungkapnya.
Sukoharjo: Sebanyak 3 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kekurangan air bersih. Hal itu berdasarkan pemetaan dampak kemarau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.
"Ketiga kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Weru. Tiga daerah ini memang langganan kekeringan saat kemarau tiba. Karena daerahnya memang pegunungan," ujar Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, di Sukoharjo, Selasa, 6 Agustus 2024.
Terkait dampak kekeringan tersebut, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih ke daerah kekurangan air bersih sejak penetapan status siaga darurat kekeringan. Diketahui, status siaga darurat kekeringan ditetapkan sejak Juni hingga 31 Oktober 2024.
BPBD Sukoharjo menyiapkan 300-an tangki air bersih untuk memwnuhi kebutuhan warga di daerah kekurangan.
"Kita sudah mengimbau daerah-daerah potensi itu kalau kekurangan air bersih agar segera melaporkan ke BPBD. BPBD akan segera untuk memberikan bantuan ke daerah-daerah tersebut," bebernya.
Di sisi lain, penyaluran air bersih ke daerah rawan kekeringan menggunakan truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter. Penyaluran air dilakukan dua kali sepekan atau tergantung jumlah jiwa dalam daerah tersebut.
"Kita menyesuaikan jumlah jiwanya. Kalau sudah minta sekali kita akan rutin. Makanya tergantung jumlah jiwanya. Kalau kemarin di Kamal itu 260 jiwa otomatis seminggu minimal dua kali," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)