Pagar Alam: Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam, Sumatra Selatan, sempat mengajukan perencanaan pembangunan jembatan Lematang kepada pemerintah pusat pada 2016. Pengajuan dilakukan lantaran kondisi jalan di dekat lokasi kecelakaan bus Sriwijaya tujuan Bengkulu - Palembang sangat ekstrem dan berbahaya.
"Pengusulan jembatan yang diajukan Pemkot Pagaralam itu sebagai antisipasi adanya kecelakaan yang melintas di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo karena kondisi jalan yang naik serta turunan dan tingkungan yang sangat tajam,” kata Wali Kota Pagaralam Alpian Maskoni, Rabu, 25 Desember 2019.
Alpian menjelaskan perencanaan usulan tersebut dibatalkan oleh pemerintah pusat dan hanya dilakukan pelebaran jalan pada 2017 dan 2018. Pelebaran jalan dikerjakan di sekitar lokasi kecelakaan bus Sriwijaya yang terjun ke jurang.
"Kejadian ini menjadi pintu masuk kami untuk melanjutkan kembali perencanaan pembuatan jembatan itu ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Lokasi jalan jatuhnya bus Sriwijaya tersebut, lanjut Alpian merupakan jalan yang dikelola oleh negara karena masuk sebagai jalan nasional. Pihaknya meminta pemerintah pusat untuk mengambil langkah dengan merealisasikan jembatan di sekitar lokasi.
"Kami akan kembali mengajukan proposal pengajuan untuk membangun jembatan ini segera agar kejadian seperti ini tak terulang lagi,” tandasnya.
Pagar Alam: Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam, Sumatra Selatan, sempat mengajukan perencanaan pembangunan jembatan Lematang kepada pemerintah pusat pada 2016. Pengajuan dilakukan lantaran kondisi jalan di dekat lokasi kecelakaan bus Sriwijaya tujuan Bengkulu - Palembang sangat ekstrem dan berbahaya.
"Pengusulan jembatan yang diajukan Pemkot Pagaralam itu sebagai antisipasi adanya kecelakaan yang melintas di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo karena kondisi jalan yang naik serta turunan dan tingkungan yang sangat tajam,” kata Wali Kota Pagaralam Alpian Maskoni, Rabu, 25 Desember 2019.
Alpian menjelaskan perencanaan usulan tersebut dibatalkan oleh pemerintah pusat dan hanya dilakukan pelebaran jalan pada 2017 dan 2018. Pelebaran jalan dikerjakan di sekitar lokasi kecelakaan bus Sriwijaya yang terjun ke jurang.
"Kejadian ini menjadi pintu masuk kami untuk melanjutkan kembali perencanaan pembuatan jembatan itu ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Lokasi jalan jatuhnya bus Sriwijaya tersebut, lanjut Alpian merupakan jalan yang dikelola oleh negara karena masuk sebagai jalan nasional. Pihaknya meminta pemerintah pusat untuk mengambil langkah dengan merealisasikan jembatan di sekitar lokasi.
"Kami akan kembali mengajukan proposal pengajuan untuk membangun jembatan ini segera agar kejadian seperti ini tak terulang lagi,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)