Pekanbaru: Puluhan personel TNI AD di Provinsi Riau mengalami kesulitan memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Gelang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, akibat asap yang terlalu pekat. Jarak pandang di sekitar lokasi hanya 10 meter.
"Saat ini cuaca panas terik, angin sangat kencang sehingga asap tebal dengan jarak pandang hanya 10 meter. Itu menyulitkan tim dalam pemadaman api," kata Danramil 01 Rengat, Kapten Inf Legimin dihubungi dari Pekanbaru, Kamis, 5 September 2019.
Dia menjelaskan sebanyak 30 personel TNI membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Pulau Gelang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Mereka terdiri dari 13 personel yang diperbantukan dari Arhanudse 13 Pekanbaru dan 18 orang anggota Kodim 0302 Inhu.
Legimin menerangkan lokasi kebakaran merupakan lahan milik masyarakat. Titik api jauh dari permukiman dan tidak ada akses jalan, sehingga personel TNI harus menggunakan sampan menuju lokasi kebakaran lahan.
Personel TNI sudah lima hari terakhir berupara memadamkan, namun api belum bisa dikendalikan. Legimin mengungkap luas lahan terbakar dalam lima hari mencapai 85 hektare.
"Lokasi ini merupakan lahan masyarakat yang terbengkalai," ujarnya.
Ia berharap bantuan Satgas Karhutla Riau untuk mengirimkan helikopter untuk membantu pemadaman dari udara dengan menjatuhkan bom air. Legimin mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar.
Pekanbaru: Puluhan personel TNI AD di Provinsi Riau mengalami kesulitan memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Gelang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, akibat asap yang terlalu pekat. Jarak pandang di sekitar lokasi hanya 10 meter.
"Saat ini cuaca panas terik, angin sangat kencang sehingga asap tebal dengan jarak pandang hanya 10 meter. Itu menyulitkan tim dalam pemadaman api," kata Danramil 01 Rengat, Kapten Inf Legimin dihubungi dari Pekanbaru, Kamis, 5 September 2019.
Dia menjelaskan sebanyak 30 personel TNI membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Pulau Gelang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Mereka terdiri dari 13 personel yang diperbantukan dari Arhanudse 13 Pekanbaru dan 18 orang anggota Kodim 0302 Inhu.
Legimin menerangkan lokasi kebakaran merupakan lahan milik masyarakat. Titik api jauh dari permukiman dan tidak ada akses jalan, sehingga personel TNI harus menggunakan sampan menuju lokasi kebakaran lahan.
Personel TNI sudah lima hari terakhir berupara memadamkan, namun api belum bisa dikendalikan. Legimin mengungkap luas lahan terbakar dalam lima hari mencapai 85 hektare.
"Lokasi ini merupakan lahan masyarakat yang terbengkalai," ujarnya.
Ia berharap bantuan Satgas Karhutla Riau untuk mengirimkan helikopter untuk membantu pemadaman dari udara dengan menjatuhkan bom air. Legimin mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)