Ilustrasi Grebeg Besar Demak merupakan sebuah acara budaya tradisional besar yang menjadi salah satu ciri khas Demak, Jawa Tengah, Minggu, 11 Agustus 2019. Antara Foto/Aji Styawan
Ilustrasi Grebeg Besar Demak merupakan sebuah acara budaya tradisional besar yang menjadi salah satu ciri khas Demak, Jawa Tengah, Minggu, 11 Agustus 2019. Antara Foto/Aji Styawan

Penulis Portugis Gambarkan Pertempuran Demak

Rhobi Shani • 04 September 2019 14:32
Demak: Penulis dari Portugis, Pinto menggambarkan pertempuran kerajaan Demak bersama Pasuruan ke Blambangan, Pacarakan, dan Pamarukan. Dalam pertempuran itu Sultan Trenggana meninggal.
 
Arkeolog jebolan Universitas Indonesia, Lestari Moerdijat mengatakan bukti keberadaan kerajaan Demak tidak hanya tertuang dalam tulisan Pinto. Namun juga bukti-bukti peninggalan artefak hingga saat ini masih dapat dilihat.
 
"Kerajaan Demak dan Sultan Trenggana ini nyata. Sosok yang sudah berkontribusi bagi Nusantara," ujar Lestari yang akrab disapa Rerie, Rabu, 4 September 2019.

Sebagai Raja Demak, Rerie mengungkapkan Sultan Trenggana nyata berjuang melawan Portugis. Semangatnya untuk mengeliminir pengaruh Portugis di tanah Jawa begitu kuat. Caranya, dengan menjalin komunikasi dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
 
"Kolabora dalam membangun hubungan diplomasi dengan beberapa wilayah seperti Banten, Cirebon, Sumatera, dan Kalimantan dilakukan cukup intens. Sultan Trenggana mempunyai semangat mewalan Portugis mengikuti jejak-jejak pendahulunya," ungkap Rerie yang juga pendiri Yayasan Dharma Bakti Lestari, yang tengah mengupayakan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat.
 
Catatan Portugis tidak hanya mencatat sepak terjang Sultan Trenggana. Keturunan-keturunan kerajaan Demak juga tidak luput dari rekaman tulisan Portugis. Itu seperti Ratu Kalinyamat. Dalam buku catatan Portugis, Kalinyamat didiskripsikan sebagai sosok pemimpin perempuan yang pemberani dan berwibawa.
 
"Buku-buku yang mencatat keberadaan Ratu Kalinyamat itu misalnya, H.J. de Graaf dan TH. G. TH Pigeaud, De eersteMoslimseVorstendommen op Java: Studien over de StaatkundigeGeschiedenis van de 15d en 16de eeuw. M.A.P. Meilink-Roelofsz, Asian Trade and European Influence in the Indonesian Archipelago Between 1500 and About 1630," pungkas Rerie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan