medcom.id, Karanganyar: Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan Indonesia masih memiliki banyak blank spot radar di sebagian wilayah udara. Saat ini kebutuhan radar TNI AU belum terpenuhi sehingga wilayah udara belum 100% terpantau radar.
Marsekal TNI IB Putu Dunia mengatakan, dari kebutuhan 32 radar, saat ini TNI AU baru memiliki 20 radar yang beroperasi. TNI AU mentargetkan tahun 2024 kebutuhan radar TNI AU terpenuhi seluruhnya.
Dia mengaku pemerintah tengah mengupayakan pengadaan empat radar. Dengan demikian, saat ini TNI AU tinggal kekurangan delapan radar lagi, jika proses pengadaan 4 radar sudah terpenuhi.
"Untuk pengertian bidang pertahanan, memang masih ada blank spot. Namun untuk pengertian bidang penegakan hukum, semua telah ter-cover, karena kita bekerja sama dengan penerbangan sipil yang kita intregrasikan," ungkap Marsekal TNI IB Putu Dunia setelah melantik 165 Perwira TNI AU lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) angkatan ke-17 Tahun Ajaran 2014 di Lapangan Dirgantara, Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (27/11/2014).
Tak ayal, kata Putu, banyak pesawat asing memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin. "Kalau soal peluang ya ada saja. Tapi sebenarnya kondisi kita dengan negara lain kan bersahabat. Pelanggaran wilayah udara yang terjadi hanya karena mereka tidak mengurus izin saja," kata dia.
medcom.id, Karanganyar: Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan Indonesia masih memiliki banyak blank spot radar di sebagian wilayah udara. Saat ini kebutuhan radar TNI AU belum terpenuhi sehingga wilayah udara belum 100% terpantau radar.
Marsekal TNI IB Putu Dunia mengatakan, dari kebutuhan 32 radar, saat ini TNI AU baru memiliki 20 radar yang beroperasi. TNI AU mentargetkan tahun 2024 kebutuhan radar TNI AU terpenuhi seluruhnya.
Dia mengaku pemerintah tengah mengupayakan pengadaan empat radar. Dengan demikian, saat ini TNI AU tinggal kekurangan delapan radar lagi, jika proses pengadaan 4 radar sudah terpenuhi.
"Untuk pengertian bidang pertahanan, memang masih ada blank spot. Namun untuk pengertian bidang penegakan hukum, semua telah ter-cover, karena kita bekerja sama dengan penerbangan sipil yang kita intregrasikan," ungkap Marsekal TNI IB Putu Dunia setelah melantik 165 Perwira TNI AU lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) angkatan ke-17 Tahun Ajaran 2014 di Lapangan Dirgantara, Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (27/11/2014).
Tak ayal, kata Putu, banyak pesawat asing memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin. "Kalau soal peluang ya ada saja. Tapi sebenarnya kondisi kita dengan negara lain kan bersahabat. Pelanggaran wilayah udara yang terjadi hanya karena mereka tidak mengurus izin saja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)