Ilustrasi - Reuters
Ilustrasi - Reuters

Mantan TKI Liberia: Mukhlis Hanya Malaria, bukan Ebola

Sunarwoto • 02 November 2014 15:14
medcom.id, Madiun: Rekan sesama tenaga kerja Indonesia (TKI) di Liberia hakulyakin Mukhlis, 29, tidak terserang ebola. Mereka menduga Mukhlis hanya terkena malaria.
 
Keyakinan tersebut berdasarkan riwayat Mukhlis pernah dirawat beberapa hari karena menderita malaria saat bekerja di Liberia. Mukhlis hingga kini dirawat di Rumah Sakit Umum dr Soedono, Madiun, Jawa Timur.
 
"Sebelum pulang ke Indonesia pada 25 Oktober lalu, Muklis pernah sekitar 5 jatuh sakit di Liberia. Oleh dokter di sana ia dinyatakan terkena serangan malaria. Saat sakit itu panas tubuhnya tinggi sekali seperti yang dialami saat ini," kata Kuncoro Sunyoto kepada Media Indonesia, Minggu (2/11/2014).

Kuncoro dan Mukhlis bekerja di Forest Venture, perusahaan kayu asal Malaysia di Buchanan, Montrovia, Liberia. Dari kontrak selama satu tahun, mereka baru bekerja 5 bulan. Namun, kontrak yang dijalani baru seumur jagung dipulangkan paksa oleh pemerintah Indonesia karena merebak wabah Ebola. "Saat kepulangan, seluruhnya dalam kondisi bagus," ujar dia.
 
Para pekerja sempat menjalani tes medis dari WHO untuk memastikan tidak terinfeksi ebola. Enam kali tes dijalani saat keluar hutan menuju kota, lalu dua kali cek medis saat akan keluar dari Liberia. Kemudian disusul dua kali cek medis di Bandara Casablanca, Maroko, satu kali di Abu Dhabi, Qatar, dan sekali lagi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
 
"Dari enam kali cek medis itu tak ada yang menyatakan dari kita ada yang dinyatakan terkena ebola, termasuk Muklis yang sekarang ramai diberitakan suspect ebola," jelas Kuncoro.
 
Hal senada juga dilontarkan Prasetyo, mantan TKI dari Liberia lainnya. Ia yang satu pekerjaan bersama Muklis, meyakini hanya sakit malaria. Jika Muklis terkena Ebola diyakiini sudah dikarantina dan menjalani pengobatan serius oleh WHO.
 
"Jadi, saya tidak yakin kalau Muklis terkena Ebola. Jika terkena gejala Ebola saja, bisa jadi jalani perawatan intensif di sana dan tidak bisa pulang ke tanah air seperti sekarang ini," kata Prasetya meyakinkan.
 
Sementara itu, pemulangan TKI asal Kabupaten Madiun yang bekerja di Liberia oleh Pemerintah Indonesia dan PBB, dilakukan dalam 2 gelombang yaitu 5 orang pada 13 Oktober, selanjutnya 29 orang pada 22 Oktober lalu.
 
"Saat ini masih ada tersisa 2 orang pekerja asal Kabupaten Madiun, mereka berstatus menjaga perusahaan," jelas Presetyo dibenarkan teman-teman mantan TKI dari Liberia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan