medcom.id, Lewoleba: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kehabisan anggaran operasional pendistribusian mobil tangki ke desa-desa terdampak kekeringan. Lantaran itu BPBD Lembata pun mengusulkan dana untuk menanggulangi bencana di 12 desa di 3 kecamatan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lembata, Yohanes Kopong, mengusulkan dana senilai Rp600 juta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Yohanes mengaku mengusulkan anggaran itu pada Agustus 2015. Hingga kini, ia masih menunggu jawaban dari usulan tersebut.
"Dana itu untuk biaya operasional bantuan air minum dan pembuatan sumur bor di 12 Desa yang telah ditetapkan Bupati sebagai desa darurat bencana kekeringan," kata Yohanes, Rabu (23/9/2015).
Yohanes mengakui terpaksa menghentikan pendistribusian bantuan air minum ke sejumlah desa di Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, dan Atadei. Sebab, BPBD Lembatan kehabisan biaya operasional sejak awal September 2015.
medcom.id, Lewoleba: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kehabisan anggaran operasional pendistribusian mobil tangki ke desa-desa terdampak kekeringan. Lantaran itu BPBD Lembata pun mengusulkan dana untuk menanggulangi bencana di 12 desa di 3 kecamatan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lembata, Yohanes Kopong, mengusulkan dana senilai Rp600 juta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Yohanes mengaku mengusulkan anggaran itu pada Agustus 2015. Hingga kini, ia masih menunggu jawaban dari usulan tersebut.
"Dana itu untuk biaya operasional bantuan air minum dan pembuatan sumur bor di 12 Desa yang telah ditetapkan Bupati sebagai desa darurat bencana kekeringan," kata Yohanes, Rabu (23/9/2015).
Yohanes mengakui terpaksa menghentikan pendistribusian bantuan air minum ke sejumlah desa di Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, dan Atadei. Sebab, BPBD Lembatan kehabisan biaya operasional sejak awal September 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)