medcom.id, Jember: Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur menyambut baik penutupan lokalisasi Dolly karena dinilai akan menekan donor darah yang tercemar virus HIV AIDS akibat seks bebas.
Hal tersebut disampaikan ketua PMI yang juga mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo saat menghadiri acara Jumpa Bhakti Gembira PMI se-Jatim di Jember, Kamis (19/6/2014).
Dalam kesempatan itu, Imam Utomo meminta Pemerintah Kota Surabaya konsekuen menerapkan kebijakan untuk mengubah Gang Dolly dari bisnis prostitusi menjadi tempat yang lebih baik. "Penutupan Dolly tidak hanya berdampak pada moral masyarakat, tapi juga dapat menekan beredarnya darah yang tercemar virus HIV AIDS," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Jember mengaku sudah menyiapkan langkah strategis dalam mengantisipasi ekspansi para PSK asal Dolly yang kembali ke Jember. Berdasarkan data Dinas Sosial Jember, sedikitnya terdapat 34 warga jember yang bekerja menjadi PSK di Gang Dolly.
medcom.id, Jember: Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur menyambut baik penutupan lokalisasi Dolly karena dinilai akan menekan donor darah yang tercemar virus HIV AIDS akibat seks bebas.
Hal tersebut disampaikan ketua PMI yang juga mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo saat menghadiri acara Jumpa Bhakti Gembira PMI se-Jatim di Jember, Kamis (19/6/2014).
Dalam kesempatan itu, Imam Utomo meminta Pemerintah Kota Surabaya konsekuen menerapkan kebijakan untuk mengubah Gang Dolly dari bisnis prostitusi menjadi tempat yang lebih baik. "Penutupan Dolly tidak hanya berdampak pada moral masyarakat, tapi juga dapat menekan beredarnya darah yang tercemar virus HIV AIDS," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Jember mengaku sudah menyiapkan langkah strategis dalam mengantisipasi ekspansi para PSK asal Dolly yang kembali ke Jember. Berdasarkan data Dinas Sosial Jember, sedikitnya terdapat 34 warga jember yang bekerja menjadi PSK di Gang Dolly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)