Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta bupati dan wali kota, melakukan mitigasi bencana menjelang musim hujan. Sebab, kata dia, 80 persen wilayah di Jatim berpotensi banjir.
"Hampir 80 persen daerah di Jatim potensi banjir. Sehingga daerah harus segera mitigasi," kata Khofifah, di Surabaya, Kamis, 16 September 2021.
Eks Menteri Sosial itu tidak memerinci detail daerah mana saja yang rawan banjir. Ia hanya meminta daerah yang biasa terjadi banjir agar segera menyiapkan langkah mitigasi.
"Apalagi sebentar lagi sudah mulai musim hujan. Kalau sudah potensi banjirnya ada, kemungkinan besar bisa banjir dan harus segera menyiapkan langkah mitigasi," ungkapnya.
Baca juga: 97,37% Wilayah di Jatim Masuk Zona Kuning
Khofifah mengaku sudah melakukan antisipasi bencana banjir pada musim hujan. Salah satunya memerintahkan Dinas Sumber Daya Air intensif mengecek seluruh pintu DAM hingga rumah pompa.
"Pengecekan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Jangan sampai ketika debit air tinggi rumah pompa itu ternyata tidak pernah diuji coba. Sehingga ketika akinya tidak berfungsi, baru tahu saat debit air sudah tinggi dan akhirnya meluber jadi banjir," terang dia.
Khofifah berharap semua pihak lebih siap dalam menghadapi musim hujan dan potensi bencana hidrometeorologi lainnya. Mengingat BMKG memperkirakan musim hujan akan mengguyur Jatim mulai September hingga November.
"Semua persiapan harus dikelola dengan baik, karena jika tidak dikendalikan setiap bencana alam akan berpotensi terhadap munculnya kemiskinan dan seterusnya. Karena begitu banyak yang harus dikonsolidasikan," jelasnya.
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta bupati dan wali kota, melakukan mitigasi bencana
menjelang musim hujan. Sebab, kata dia, 80 persen wilayah di Jatim berpotensi banjir.
"Hampir 80 persen daerah di Jatim potensi banjir. Sehingga daerah harus segera mitigasi," kata Khofifah, di Surabaya, Kamis, 16 September 2021.
Eks Menteri Sosial itu tidak memerinci detail daerah mana saja yang rawan banjir. Ia hanya meminta daerah yang biasa terjadi banjir agar segera menyiapkan langkah mitigasi.
"Apalagi sebentar lagi sudah mulai musim hujan. Kalau sudah potensi banjirnya ada, kemungkinan besar bisa banjir dan harus segera menyiapkan langkah mitigasi," ungkapnya.
Baca juga:
97,37% Wilayah di Jatim Masuk Zona Kuning
Khofifah mengaku sudah melakukan antisipasi bencana banjir pada musim hujan. Salah satunya memerintahkan Dinas Sumber Daya Air intensif mengecek seluruh pintu DAM hingga rumah pompa.
"Pengecekan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Jangan sampai ketika debit air tinggi rumah pompa itu ternyata tidak pernah diuji coba. Sehingga ketika akinya tidak berfungsi, baru tahu saat debit air sudah tinggi dan akhirnya meluber jadi banjir," terang dia.
Khofifah berharap semua pihak lebih siap dalam menghadapi musim hujan dan potensi bencana hidrometeorologi lainnya. Mengingat BMKG memperkirakan musim hujan akan mengguyur Jatim mulai September hingga November.
"Semua persiapan harus dikelola dengan baik, karena jika tidak dikendalikan setiap bencana alam akan berpotensi terhadap munculnya kemiskinan dan seterusnya. Karena begitu banyak yang harus dikonsolidasikan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ARB)