Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 sangat tinggi khususnya di wilayahnya. Namun, ia mengakui bahwa untuk memperluas cakupan vaksinasi, daerah sangat bergantung pada ketersediaan stok vaksin dari pemerintah pusat.
"Kebutuhan vaksin kita tinggi. Tapi kan datangnya dari luar negeri bertahap jadi daerah sangat bergantung dengan pusat sehingga kita membuat skenario-skenario agar vaksinasi bisa cepat," ujar Ganjar ketika dihubungi Media Indonesia, Jumat, 6 Agustus 2021.
Lebih jauh, disampaikan bahwa proses vaksinasi di Jateng tidak menemui kendala kecuali stok vaksin. Hal itu tergantung dari berapa vaksin yang masuk ke Indonesia untuk kemudian didistribusikan ke daerah-daerah.
Mengenai tenaga vaksinator, Ganjar mengungkapkan jumlahnya cukup saat ini. "Enggak ada kendala, kendalanya hanya vaksinnya aja kalau mau sasarannya ke mana saja bisa," ucapnya.
Vaksinasi covid-19 di Jateng untuk dosis pertama sebesar 18,83 persen dan vaksin dosis kedua 10,55 persen. Dari jumlah itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga telah menambah sasaran pemberian vaksinasi pada anak-anak dan remaja.
"Kita tinggal melebarkan sayap untuk mereka yang prioritas lanjut usia (lansia) tetap dan kita mulai masuk untuk vaksinasi anak-anak dan remaja (12-19 tahun)," terang Ganjar.
Baca: Ganjar dan Gibran Kunjungi Pasien Isolasi Terpusat di Surakarta
Vaksinasi di Jateng akan ditambah. Selain stok regular, Ganjar mengatakan bahwa Jateng telah menerima dan mulai menyuntikkan vaksin Sinopharm untuk para penyandang disabilitas.
Selain itu, vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan yakni vaksin Moderna juga telah diterima dari pemerintah pusat. Mengenai usulan perlibatan anggota TNI dan Polri sebagai tenaga vaksinator, Ganjar menjelaskan saat ini vaksinator sudah cukup.
"Kita sudah jalan jadi vaksin ada yang didistribusikan oleh pemerintah daerah, TNI, Polri. Vaksinator kita cukup yang tidak ada vaksinnya," tutur dia.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
Ganjar Pranowo mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap
vaksinasi covid-19 sangat tinggi khususnya di wilayahnya. Namun, ia mengakui bahwa untuk memperluas cakupan vaksinasi, daerah sangat bergantung pada ketersediaan stok vaksin dari pemerintah pusat.
"Kebutuhan vaksin kita tinggi. Tapi kan datangnya dari luar negeri bertahap jadi daerah sangat bergantung dengan pusat sehingga kita membuat skenario-skenario agar vaksinasi bisa cepat," ujar Ganjar ketika dihubungi Media Indonesia, Jumat, 6 Agustus 2021.
Lebih jauh, disampaikan bahwa proses vaksinasi di Jateng tidak menemui kendala kecuali stok vaksin. Hal itu tergantung dari berapa vaksin yang masuk ke Indonesia untuk kemudian didistribusikan ke daerah-daerah.
Mengenai tenaga vaksinator, Ganjar mengungkapkan jumlahnya cukup saat ini. "Enggak ada kendala, kendalanya hanya vaksinnya aja kalau mau sasarannya ke mana saja bisa," ucapnya.
Vaksinasi covid-19 di Jateng untuk dosis pertama sebesar 18,83 persen dan vaksin dosis kedua 10,55 persen. Dari jumlah itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga telah menambah sasaran pemberian vaksinasi pada anak-anak dan remaja.
"Kita tinggal melebarkan sayap untuk mereka yang prioritas lanjut usia (lansia) tetap dan kita mulai masuk untuk vaksinasi anak-anak dan remaja (12-19 tahun)," terang Ganjar.
Baca:
Ganjar dan Gibran Kunjungi Pasien Isolasi Terpusat di Surakarta
Vaksinasi di Jateng akan ditambah. Selain stok regular, Ganjar mengatakan bahwa Jateng telah menerima dan mulai menyuntikkan vaksin Sinopharm untuk para penyandang disabilitas.
Selain itu, vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan yakni vaksin Moderna juga telah diterima dari pemerintah pusat. Mengenai usulan perlibatan anggota TNI dan Polri sebagai tenaga vaksinator, Ganjar menjelaskan saat ini vaksinator sudah cukup.
"Kita sudah jalan jadi vaksin ada yang didistribusikan oleh pemerintah daerah, TNI, Polri. Vaksinator kita cukup yang tidak ada vaksinnya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)